Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesBotsEarnCopy
Donald Trump: Dukung Kripto Demi Kepentingan Pribadi?

Donald Trump: Dukung Kripto Demi Kepentingan Pribadi?

BlockchainmediaBlockchainmedia2024/10/01 09:06
Oleh:| Dhemas Putra

Donald Trump kembali menjadi sorotan, dan banyak yang bertanya-tanya apakah ini benar-benar untuk kepentingan masyarakat atau sekadar ambisi politik. 

Proyek World Liberty Financial (WLFI) menjadi fokus perhatian, menimbulkan berbagai spekulasi mengenai niat sebenarnya di balik promosi ini.

Donald Trump Kembali Promosikan World Liberty Financial

Donald Trump baru-baru ini kembali mempromosikan World Liberty Financial (WLFI) melalui akun pribadinya. 

“Saya berjanji untuk Membuat Amerika Hebat Kembali, kali ini dengan kripto. WorldLibertyFi berencana untuk menjadikan Amerika sebagai ibu kota kripto dunia! Whitelist untuk orang-orang yang memenuhi syarat secara resmi dibuka. Ini adalah kesempatan Anda untuk menjadi bagian dari momen bersejarah ini,” tulisnya di X, Senin (30/09/2024).

Pernyataan ini terlihat cukup ambisius dan tentunya mengundang pertanyaan mengenai motivasi sebenarnya.

Ketertarikan Trump pada cryptocurrency tampaknya telah berkembang, tetapi hal ini menimbulkan pertanyaan: Apa yang sebenarnya mendorong perubahan sikap ini? Apakah ia melihat peluang untuk membawa inovasi di dunia keuangan, atau ada agenda lain?

Perubahan Sentimen Donald Trump yang Kembali Dipertanyakan

Donald Trump sebelumnya secara terbuka menyatakan ketidaksukaannya terhadap industri kripto. 

“Saya bukan penggemar Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, yang bukan uang dan nilainya sangat volatil serta berdasarkan udara tipis. Kripto yang tidak diatur dapat memfasilitasi perilaku ilegal, termasuk perdagangan narkoba dan aktivitas ilegal lainnya,” Tulis Trump di X, Jumat (12/07/2019).

Namun, dia telah mengubah sentimennya terhadap kripto semenjak kembali mencalonkan diri sebagai presiden AS, salah satunya dengan rencananya untuk memecat Ketua SEC saat ini, Gary Gensler , dan menggantikannya dengan calon yang lebih ramah terhadap industri kripto.

Meskipun begitu, perubahan ini tetap menciptakan keraguan di kalangan publik mengenai ketulusan niatnya, terlebih setelah dia secara terbuka mendukung suatu proyek yang terlihat seperti digunakan untuk kepentingan pribadi saat pemilu AS 2024 .

Mencari Dukungan Komunitas Kripto atau Hanya Kepentingan Pribadi?

Di awal, Trump mungkin tampak mendukung proyek World Liberty Financial (WLFI) dengan niat baik untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, promosi ini tampak bertepatan dengan momen pemilu, menciptakan peluang untuk meraih dukungan dari pemilih. 

Dalam konteks politik, langkah tersebut dapat dianggap sah. Akan tetapi, jika tujuannya lebih mengarah pada kepentingan pribadi dan meraup keuntungan, hal itu bisa dianggap tidak etis.

Kita perlu mempertanyakan apakah Donald Trump benar-benar ingin mencari dukungan dari komunitas kripto pada pemilihan presiden AS kali ini atau sekadar memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadinya. 

Meskipun demikian, ada kemungkinan bahwa dia ingin memicu diskusi tentang potensi teknologi blockchain yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian pada pemilu kali ini.

Namun, nuansa yang muncul menunjukkan bahwa proyek WLFI mungkin lebih diarahkan untuk memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Niat Tulus atau Agenda Tersembunyi?

Meskipun pandangannya telah berubah, pertanyaan besar tetap ada: Apakah Trump benar-benar menggunakan kripto untuk kepentingan pribadinya pada pemilu kali ini? 

Beberapa orang mungkin melihat langkah ini sebagai strategi untuk memanfaatkan tren saat ini, sementara yang lain dapat mempertimbangkan bahwa ada niat tulus untuk membantu mengembangkan ekosistem kripto.

Dengan demikian, langkah Trump di industri kripto bisa jadi lebih kompleks daripada yang terlihat saat ini. 

Hanya waktu yang akan menjawab sejauh mana niatnya yang sebenarnya dan apakah proyek WLFI dapat memberikan dampak positif atau justru menjadi bagian dari skema lain yang lebih besar. [dp]

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Kamu mungkin juga menyukai

Pasangan perdagangan margin spot baru - NXPC/USDT

Bitget Announcement2025/05/15 09:57

Kepala pasar aset digital Morgan Stanley Andrew Peel mengundurkan diri untuk meluncurkan startup tokenisasi di Swiss

Ringkasan Singkat Kepala pasar aset digital Morgan Stanley telah meninggalkan posisinya setelah bergabung dengan bank tersebut pada tahun 2018. Mantan bankir Andrew Peel saat ini sedang dalam cuti berkebun dengan rencana untuk meluncurkan startup aset dunia nyata di Zug, Swiss.

The Block2025/05/15 09:45
Kepala pasar aset digital Morgan Stanley Andrew Peel mengundurkan diri untuk meluncurkan startup tokenisasi di Swiss

Penciptaan pasar baru Polymarket mencapai rekor tertinggi pada bulan April seiring volume yang stabil

Ringkasan Cepat Lebih sedikit alamat aktif yang berdagang di Polymarket meskipun pembuatan pasar meledak, yang dapat menunjukkan pergeseran menuju basis pengguna yang lebih terkonsentrasi dari pembuat pasar. Berikut ini adalah kutipan dari buletin Data dan Wawasan The Block.

The Block2025/05/15 09:45
Penciptaan pasar baru Polymarket mencapai rekor tertinggi pada bulan April seiring volume yang stabil

Pasar online ilegal terbesar di dunia Haowang ditutup setelah intervensi Telegram

Ringkasan Cepat Haowang Guarantee, sebuah pasar gelap dan saluran pencucian uang berbasis Telegram, mengumumkan penutupannya awal pekan ini. Firma analitik blockchain Elliptic mengatakan Haowang adalah pasar gelap online terbesar yang pernah ada, memproses lebih dari $27 miliar dalam transaksi USDT.

The Block2025/05/15 09:45
Pasar online ilegal terbesar di dunia Haowang ditutup setelah intervensi Telegram