Harga XRP Ngebut 437% dalam Sebulan, Ini Tiga Faktor Pendorongnya!
XRP, token kripto yang diterbitkan Ripple Labs, menjadi salah satu altcoin dengan performa paling signifikan, dengan mencatat kenaikan hingga 437% dalam sebulan terakhir.
Berdasarkan data CoinMarketCap pada Selasa (3/12), harga XRP telah berhasil menembus level US$2,8 untuk pertama kalinya sejak awal Januari 2018, dengan volume perdagangan yang melonjak hingga 65% di US$44,8 miliar dalam 24 jam terakhir.

Kenaikan tajam ini mendorong kapitalisasi pasar XRP mencapai US$154 miliar, yang kembali mengukuhkan posisinya sebagai aset kripto terbesar ketiga di dunia, setelah Bitcoin dan Ether. XRP juga berhasil melampaui Tether (USDT) dan Solana dalam hal kapitalisasi pasar.
Kinerja signifikan dari aset kripto ini terutama didorong oleh tiga faktor, termasuk regulasi di Amerika Serikat, pembelian besar-besaran dari investor XRP, hingga produk baru yang dikembangkan Ripple Labs.
Baca juga: Harga XRP Tembus US$2, Market Cap Saingi USDT
Perubahan Regulasi AS
Sentimen positif dari XRP dan pasar kripto secara keseluruhan mulai meningkat sejak kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS pada 5 November 2024. Trump, yang dikenal memiliki sikap pro-kripto, memberikan harapan besar terhadap perubahan regulasi yang lebih ramah terhadap aset digital.
Selama pemerintahan sebelumnya, perusahaan kripto khususnya Ripple Labs telah menghadapi tekanan besar dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) di bawah kepemimpinan Gary Gensler. Gensler dikenal karena pendekatan agresifnya terhadap regulasi industri kripto, yang menyebabkan Ripple harus menghadapi gugatan hukum selama bertahun-tahun.
Dengan Trump yang akan dilantik pada 20 Januari 2025, dan pengunduran diri Gensler dari SEC pada hari yang sama, pasar melihat peluang besar bagi lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan bisnis kripto.
Baca juga: Gary Gensler Bakal Mundur dari SEC, Pasar Kripto Ikut Bereaksi
Akumulasi Whale
Faktor besar lainnya yang mendukung kenaikan XRP adalah aktivitas akumulasi oleh whale, istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu atau entitas yang memiliki aset kripto dalam jumlah besar.
Dalam sebulan terakhir, whale menunjukkan minat besar terhadap XRP, dengan simpanan kumulatif mereka mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir. Data dari Santiment mengungkapkan bahwa holder XRP yang menyimpan antara 1 juta hingga 10 juta XRP telah membeli lebih dari 679 juta koin hanya dalam waktu tiga minggu.
Adapun, data dari CryptoQuant pada Senin (2/12) menunjukkan bahwa aktivitas whale XRP telah menyentuh rekor tertingginya, mengindikasikan bahwa XRP kini telah dirangkul sebagai aset berharga oleh para whale.

Baca juga: Di Tengah Kontroversi, Whale Serok 190 Juta Token XRP
Antusiasme Peluncuran Stablecoin RLUSD
Di antara faktor lainnya, komunitas XRP saat ini juga tengah menunggu peluncuran stablecoin RLUSD oleh Ripple Labs. Stablecoin ini dirancang untuk dipatok 1:1 dengan dolar AS dan bertujuan untuk melengkapi token XRP, serta menyediakan solusi pembayaran yang lebih stabil guna menjembatani keuangan tradisional (TradFi) dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Menurut laporan dari FoxBusiness , Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS) telah memberikan indikasi positif bahwa mereka akan segera menyetujui stablecoin RLUSD. Ripple dilaporkan berencana meluncurkan stablecoin ini secepatnya pada 4 Desember 2024.
Baca juga: Ripple Siap Luncurkan Stablecoin RLUSD dalam Waktu Dekat
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Polisi Hong Kong menangkap 12 orang yang diduga mencuci $15 juta melalui toko pertukaran kripto
Polisi Hong Kong menargetkan sindikat pencucian uang lintas batas dengan penggerebekan yang berujung pada penangkapan 12 orang, kata polisi. Uang tersebut, sebagian berasal dari penipuan, diubah menjadi kripto melalui toko pertukaran over-the-counter sebagai cara pencucian uang.

Pengacara pembela dalam kasus Samourai, Tornado Cash menuduh jaksa menyembunyikan bukti yang meringankan
Pengacara dalam kasus Samourai Wallet dan Tornado Cash menuduh jaksa menahan panggilan telepon yang mereka katakan bisa menjadi bukti penting untuk pembelaan mereka. Dalam panggilan telepon tersebut, karyawan senior FinCEN menyarankan kepada jaksa pemerintah bahwa protokol non-kustodian mungkin tidak memenuhi syarat sebagai bisnis layanan uang, elemen kunci dari beberapa tuduhan. Jaksa dalam kasus Samourai meremehkan tuduhan tersebut, dengan berargumen bahwa panggilan itu telah diungkapkan secara adil sebelum persidangan dan mewakili "inf" karyawan tersebut.

Presiden Argentina Milei melewatkan sidang perdata saat hakim kasus Libra memerintahkan catatan bank dibuka
Ringkasan Cepat Seorang hakim yang mengawasi kasus terhadap Presiden Argentina atas promosinya terhadap mata uang kripto yang bergejolak meminta bank sentral negara tersebut untuk membuka catatan bank presiden, bersama dengan catatan bank saudara perempuannya, menurut laporan media lokal. Presiden, Javier Milei, juga dilaporkan gagal menghadiri atau mengirim pengacara ke sidang mediasi dalam kasus perdata terpisah. Milei menghadapi seruan untuk pemakzulan dan tuduhan penipuan setelah dia secara terbuka mendukung token Libra, yang nilainya anjlok tak lama kemudian.

Trump: “Banyak Hal Baik” Datang ke AS Bulan Depan

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








