Trump Tunjukkan Dukungan Pada Kripto, Jumlah Investasi di ETF Bertambah
Exchange-traded funds (ETF) spot Bitcoin dan Ethereum mengalami kenaikan jumlah investasi yang signifikan sejak Donald Trump memenangkan kontestasi presidensi Amerika Serikat melawan Kamala Harris pada bulan lalu, mengindikasikan adanya perubahan kebijakan yang lebih pro-kripto pada masa pemerintahannya nanti.
Trump sendiri dalam kampanyenya mengungkapkan bahwa ia akan membentuk penyimpanan Bitcoin berskala nasional serta akan melibatkan Pemerintah AS untuk membeli dan menyimpan satu juta Bitcoin.
Selain itu, Trump juga menominasikan eks SEC Commissioner, Paul Atkins untuk menjadi SEC Chair. Atkins sendiri memiliki pengalaman yang signifikan terkait sektor keuangan dan memiliki reputasi advokasi pengurangan beban regulasi di pasar keuangan.
Trump juga sudah menunjuk David Sacks, sebagai apa yang disebut olehnya “White House A.I. & Crypto Czar” untuk mengamati kecerdasan buatan (AI) dan inisiatif kebijakan kripto.
“Dia akan menjaga kebebasan berpendapat secara daring dan menjauhkan kita dari bias Big Tech dan sensor. Dia juga akan bekerja bersama dengan kerangka kerja hukum sehingga industri kripto mendapatkan kejelasan yang mereka cari dan dapat makmur di Amerika Serikat,” kata Trump di platform Truth Social-nya, Kamis (5/12/2024).
Menurut komentator keuangan The Finanser, Chris Skinner, pergerakan Trump ini “membuat aset kripto lebih dihargai” dan dapat menimbulkan banyak manfaat bagi kripto sendiri, seperti ETF, karena melibatkan institusi.
Di sisi lain, meski kenaikan nilai investasi ETF sudah berlangsung sejak awal tahun ini, jumlah yang masuk dari bulan ke bulan selalu impresif, terutama bulan Desember ini. Pada pekan lalu, CoinShares melaporkan bahwa permintaan dari Wall Street membuat adanya Rp61 triliun yang tercatat masuk ke ETF spot Bitcoin. iShares ETF BlackRock menjadi penerima terbesar dengan jumlah Rp50,7 triliun.
Di sisi lain, Bloomberg mencatat bahwa BlackRock dan Fidelity Investments sudah menerima total sekitar Rp157 triliun investasi untuk ETF spot Bitcoin mereka sejak 5 November. Hal ini membuat kapitalisasi pasar ETF spot Bitcoin naik dan menyentuh Rp1.728 triliun, menurut data CoinGlass .
Kenaikan pada ETF ini juga dialami oleh Ethereum dengan rekor tertinggi sepanjang masa yang baru diraih pekan lalu, dengan nilai Rp19 triliun, melebihi volume yang diminta SEC ketika pertama menyetujui ETF Ethereum pada Juli lalu.
Bitcoin sendiri sudah melewati nilai USD100 ribu atau Rp1,586 miliar untuk pertama kalinya pada 5 Desember dan mengalami pekan positif selama enam pekan berturut-turut sejak 2021. Saat ini Bitcoin masih tertahan di bawah Rp1,547 miliar dan belum ada tanda-tanda mengalami kenaikan lagi setelah mengalami penurunan kecil.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Polisi Hong Kong menangkap 12 orang yang diduga mencuci $15 juta melalui toko pertukaran kripto
Polisi Hong Kong menargetkan sindikat pencucian uang lintas batas dengan penggerebekan yang berujung pada penangkapan 12 orang, kata polisi. Uang tersebut, sebagian berasal dari penipuan, diubah menjadi kripto melalui toko pertukaran over-the-counter sebagai cara pencucian uang.

Pengacara pembela dalam kasus Samourai, Tornado Cash menuduh jaksa menyembunyikan bukti yang meringankan
Pengacara dalam kasus Samourai Wallet dan Tornado Cash menuduh jaksa menahan panggilan telepon yang mereka katakan bisa menjadi bukti penting untuk pembelaan mereka. Dalam panggilan telepon tersebut, karyawan senior FinCEN menyarankan kepada jaksa pemerintah bahwa protokol non-kustodian mungkin tidak memenuhi syarat sebagai bisnis layanan uang, elemen kunci dari beberapa tuduhan. Jaksa dalam kasus Samourai meremehkan tuduhan tersebut, dengan berargumen bahwa panggilan itu telah diungkapkan secara adil sebelum persidangan dan mewakili "inf" karyawan tersebut.

Presiden Argentina Milei melewatkan sidang perdata saat hakim kasus Libra memerintahkan catatan bank dibuka
Ringkasan Cepat Seorang hakim yang mengawasi kasus terhadap Presiden Argentina atas promosinya terhadap mata uang kripto yang bergejolak meminta bank sentral negara tersebut untuk membuka catatan bank presiden, bersama dengan catatan bank saudara perempuannya, menurut laporan media lokal. Presiden, Javier Milei, juga dilaporkan gagal menghadiri atau mengirim pengacara ke sidang mediasi dalam kasus perdata terpisah. Milei menghadapi seruan untuk pemakzulan dan tuduhan penipuan setelah dia secara terbuka mendukung token Libra, yang nilainya anjlok tak lama kemudian.

Trump: “Banyak Hal Baik” Datang ke AS Bulan Depan

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








