Apa Arti Krisis Inggris untuk Masa Depan Kripto?
Gejolak pasar obligasi Inggris yang terjadi belakangan ini mulai menarik perhatian global. Dengan penurunan tajam nilai poundsterling ke level terendah sejak akhir 2023 dan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris mencapai hampir 5 persen, dampaknya mulai meluas ke sektor keuangan lain, termasuk pasar kripto di Eropa.
Ketidakstabilan ini, dipicu oleh ancaman tarif impor dari AS dan kekhawatiran inflasi, berpotensi mengubah arah investasi di pasar aset digital.
Aset Alternatif Kembali Jadi Pilihan
Ketidakpastian di pasar obligasi sering kali memaksa investor untuk mencari perlindungan dalam aset alternatif. Dalam konteks ini, Bitcoin dan aset kripto lainnya sering dianggap sebagai bentuk lindung nilai terhadap inflasi.
Dengan tekanan inflasi global yang diperkirakan meningkat akibat tarif baru yang diusulkan AS, minat terhadap kripto dapat meningkat di antara investor Eropa.
Aset digital, terutama Bitcoin , telah mendapatkan reputasi sebagai emas digital yang menawarkan solusi ketika pasar tradisional tertekan.
Jika investor kehilangan kepercayaan pada pasar obligasi atau mata uang fiat, maka kripto bisa menjadi alternatif menarik, meskipun volatilitasnya tetap menjadi tantangan.
Krisis Inggris: Likuiditas Kripto Dapat Terpengaruh
Namun, dampaknya tidak sepenuhnya positif. Ketika pasar tradisional mengalami tekanan, investor institusional sering kali menarik dana dari aset berisiko seperti kripto untuk menutupi kerugian di portofolio mereka.
Ini bisa menyebabkan penurunan likuiditas di pasar kripto, terutama jika volatilitas di pasar tradisional terus meningkat.
Selain itu, dengan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris, investor mungkin lebih tertarik pada aset dengan imbal hasil tetap yang dianggap lebih aman, meskipun kripto tetap memiliki daya tarik bagi mereka yang mencari potensi keuntungan jangka panjang.
Kebijakan Bank Sentral Eropa dan Dampaknya
Di tengah situasi ini, Bloomberg melaporkan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) diharapkan mengambil langkah untuk meredam dampak inflasi. Langkah seperti kenaikan suku bunga atau pengetatan kebijakan moneter bisa membuat pasar kripto menjadi kurang menarik.
Alasannya, suku bunga yang lebih tinggi biasanya mengurangi daya tarik aset berisiko karena investor cenderung beralih ke obligasi atau instrumen keuangan dengan pengembalian yang lebih pasti.
Namun, jika ECB memilih pendekatan yang lebih moderat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kripto dapat tetap menjadi pilihan populer di kalangan investor Eropa. Dalam skenario ini, volatilitas pasar tradisional justru dapat mendorong lebih banyak minat pada aset digital.
Stablecoin di Tengah Gejolak
Stablecoin, khususnya yang berbasis euro seperti EURS, juga dapat mengalami perubahan permintaan. Dengan gejolak nilai tukar mata uang akibat penurunan poundsterling, stablecoin euro bisa menjadi instrumen yang lebih menarik bagi mereka yang ingin menghindari volatilitas fiat.
Di sisi lain, regulasi terhadap stablecoin dapat menjadi tantangan jika ketidakstabilan pasar terus berlanjut.
Ketidakpastian ekonomi global, terutama risiko stagflasi yang melibatkan pertumbuhan ekonomi stagnan dan inflasi tinggi, dapat memengaruhi sentimen pasar kripto secara luas.
Meski demikian, investor kripto cenderung lebih berspekulasi dibandingkan sektor tradisional, yang dapat menjaga aktivitas pasar tetap tinggi. Kombinasi antara ancaman tarif AS, lonjakan inflasi dan langkah kebijakan ECB akan menjadi faktor utama yang menentukan arah pasar kripto di Eropa.
Gejolak pasar obligasi Inggris membuka peluang sekaligus risiko bagi pasar kripto Eropa. Di satu sisi, kripto dapat menarik minat sebagai aset alternatif di tengah ketidakpastian.
Namun, di sisi lain, likuiditas dan daya tariknya dapat terpengaruh oleh kebijakan moneter yang lebih ketat dan perubahan preferensi investor.
Dengan semua faktor ini, pasar kripto Eropa berada di persimpangan jalan. Bagi investor, langkah hati-hati diperlukan untuk menavigasi lanskap yang terus berubah ini, sambil memanfaatkan peluang yang muncul di tengah ketidakstabilan global. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Protokol Solv Meluncurkan SolvBTC.AVAX Dengan Avalanche Dan Elixir, Meluncurkan Bitcoin Yield yang Didukung RWA yang Didukung Oleh BlackRock dan Hami
Singkatnya Solv Protocol mengumumkan peluncuran SolvBTC.AVAX, token Bitcoin penghasil hasil yang dirancang untuk memanfaatkan DeFi infrastruktur dan menawarkan pengembalian yang didukung oleh RWA.

Stablecoin csUSDL dari Coinshift melampaui $100 juta dalam TVL di tengah meningkatnya permintaan untuk token yang menghasilkan imbal hasil
Ringkasan Cepat Manajer aset onchain mengklaim produknya menjadi salah satu dari tiga aset pendapatan pasif teratas di Pendle bulan lalu, dengan volume $16 juta. Kinerja csUSDL muncul seiring stablecoin yang menghasilkan imbal hasil menarik perhatian investor.

Analis Wall Street mengabaikan serangan siber Coinbase dan investigasi SEC sebagai 'hanya sekadar kebisingan'
Ringkasan Cepat Coinbase mengungkapkan serangan siber di mana peretas mencoba memeras $20 juta menggunakan data pelanggan yang dicuri. Secara bersamaan, SEC sedang menyelidiki apakah Coinbase menyesatkan investor tentang metrik pengguna selama IPO 2021. Meskipun harga saham awalnya turun 7% setelah berita tersebut, saham dengan cepat pulih karena analis meremehkan insiden tersebut sebagai kejadian terisolasi dan tidak material terhadap prospek jangka panjang perusahaan, dengan banyak yang menegaskan kembali peringkat optimis dan melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian.

Cobie bergabung dengan firma investasi kripto Paradigm sebagai penasihat
Cobie mendirikan Echo, sebuah platform yang memungkinkan investor ritel dan anggota komunitas kripto untuk mengakses putaran pendanaan tahap awal dalam proyek dengan ketentuan yang serupa dengan kapitalis ventura. Detektif onchain ZachXBT bergabung dengan Paradigm pada bulan Februari sebagai penasihat respons insiden.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








