Bitget App
Trading lebih cerdas
Beli KriptoPasarTradingFuturesBotsEarnCopy
Riset Ungkap Transaksi Kripto Ilegal Capai Rp624 Triliun!

Riset Ungkap Transaksi Kripto Ilegal Capai Rp624 Triliun!

BlockchainmediaBlockchainmedia2025/01/16 10:00
Oleh:Dhemas Putra

Transaksi kripto untuk aktivitas ilegal semakin menjadi perhatian utama seiring dengan meningkatnya popularitas aset digital tersebut. Laporan terbaru yang diungkap oleh Chainalysis terkait transaksi cryptocurrency untuk tindakan kriminal pada tahun 2024 memperlihatkan bahwa para pelaku saat ini menggunakan metode yang semakin kompleks, beragam, dan profesional.

Meningkatnya Transaksi Kripto Ilegal

Menurut laporan tersebut, total nilai transaksi yang mengalir ke dompet kripto ilegal pada tahun 2024 mencapai US$40,9 miliar atau sekitar Rp624 triliun.

Namun, mereka mengungkapkan bahwa berdasarkan pola pertumbuhan sebelumnya, estimasi akhir transaksi cryptocurrency untuk tindak kejahatan dapat naik lebih tinggi. 

“Tetapi kami memperkirakan totalnya mungkin lebih dekat ke US$51 miliar mengingat tren historis,” jelas laporan tersebut.

Riset Ungkap Transaksi Kripto Ilegal Capai Rp624 Triliun! image 0 Total Transaksi Kripto Ilegal – Chainalysis

Lonjakan ini mencerminkan diversifikasi kejahatan kripto dan kemunculan layanan infrastruktur pencucian uang ( mixer ) yang tampaknya semakin canggih.

Layanan seperti Huione Guarantee berperan besar dalam peningkatan tersebut. Huione menyediakan infrastruktur bagi pelaku penipuan, pencucian dana, serta transaksi ilegal lainnya. Sejak 2021, Huione telah memproses lebih dari US$70 miliar transaksi kripto. 

“Infrastruktur ini mempersulit pengawasan karena layanan pencucian uang dapat diakses dengan mudah,” tulis Chainalysis dalam laporannya.

Meskipun volume transaksi cryptocurrency ilegal tampaknya terlihat menurun dari 0,61 persen di 2023 menjadi 0,14 persen di 2024. Laporan Chainalysis menegaskan bahwa angka tersebut kemungkinan besar akan meningkat karena metode analisis yang terus diperbarui.

Riset Ungkap Transaksi Kripto Ilegal Capai Rp624 Triliun! image 1 Volume Transaksi Kripto Ilegal – Chainalysis

Ransomware dan Penipuan Masih Mendominasi

Ransomware tetap menjadi ancaman signifikan, meskipun kesadaran untuk tidak membayar tebusan mulai tumbuh. Tahun 2024 masih mencatat transaksi kripto ilegal mencapai ratusan juta dolar dari operasi ransomware

Di sisi lain, penipuan berbasis kripto berkembang dengan cepat, menggunakan kecerdasan buatan untuk serangan yang sangat dipersonalisasi seperti pemerasan seksual (sextortion). 

Tidak hanya itu saja, AI juga tampaknya telah dimanfaatkan oleh para pelaku untuk metode kejahatan lainnya yang terbilang sangat baru.

“Penggunaan AI ini sejalan dengan tren yang lebih luas dalam berbagai kejahatan dunia maya ilegal, di mana layanan-layanan telah muncul yang memanfaatkan AI untuk menghindari prosedur Know-Your-Customer (KYC),” seperti yang tercantum pada laporan tersebut.

Waspada! Malware Berbasis AI Kini Sasar Pengguna Kripto

Temuan riset Chainalysis juga mengungkapkan bahwa tindak kejahatan kripto seperti skema investasi imbal hasil tinggi, “pig butchering,” dan penipuan menggunakan mesin ATM mulai menjadi tren kejahatan yang meningkat pada 2024.

Dominasi Stablecoin dan Diversifikasi Aset

Tim Riset mereka juga mengungkapkan bahwa Bitcoin yang sebelumnya mendominasi transaksi kripto untuk tindak kejahatan perlahan digantikan oleh stablecoin

“Sejak saat itu, kami telah mengamati diversifikasi yang stabil jauh dari BTC, dengan stablecoin kini mendominasi sebagian besar volume transaksi cryptocurrency ilegal (63 persen dari seluruh transaksi ilegal),” jelas laporan tersebut. 

Riset Ungkap Transaksi Kripto Ilegal Capai Rp624 Triliun! image 2 Transaksi Kripto Ilegal dengan Stablecoin Meningkat – Chainalysis

Stablecoin sering dipilih karena stabilitasnya, meskipun beberapa penerbit fiat, seperti Tether telah secara aktif membekukan aset terkait aktivitas ilegal. 

Namun, sejumlah aktivitas seperti ransomware dan pasar gelap (DNM) masih menggunakan Bitcoin sebagai aset utama. Monero, meskipun penting di darknet, belum dimasukkan dalam analisis laporan tersebut, sehingga kemungkinan total kejahatannya bisa lebih tinggi.

Tindak Kejahatan yang Kian Mengkhawatirkan

Profesionalisasi kejahatan kripto memaksa penegak hukum untuk mencari cara baru dalam melacak dan menghentikan pelaku. Seiring dengan adopsi yang semakin meluas, keamanan blockchain menjadi prioritas global. 

Teknologi deteksi canggih dan kolaborasi internasional dari berbagai pihak bisa menjadi kunci untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang. 

Tindak kejahatan yang berkaitan dengan transaksi cryptocurrency tidak hanya menimbulkan risiko finansial, tetapi juga ancaman sosial yang lebih besar. 

Oleh karena itu, blockchain harus terus diperkuat agar teknologi ini tetap aman bagi semua orang dan meminimalisir transaksi kripto ilegal di masa depan. [dp]

0

Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.

PoolX: Raih Token Baru
APR hingga 12%. Selalu aktif, selalu dapat airdrop.
Kunci sekarang!

Kamu mungkin juga menyukai

Stablecoin csUSDL dari Coinshift melampaui $100 juta dalam TVL di tengah meningkatnya permintaan untuk token yang menghasilkan imbal hasil

Ringkasan Cepat Manajer aset onchain mengklaim produknya menjadi salah satu dari tiga aset pendapatan pasif teratas di Pendle bulan lalu, dengan volume $16 juta. Kinerja csUSDL muncul seiring stablecoin yang menghasilkan imbal hasil menarik perhatian investor.

The Block2025/05/16 19:34
Stablecoin csUSDL dari Coinshift melampaui $100 juta dalam TVL di tengah meningkatnya permintaan untuk token yang menghasilkan imbal hasil

Analis Wall Street mengabaikan serangan siber Coinbase dan investigasi SEC sebagai 'hanya sekadar kebisingan'

Ringkasan Cepat Coinbase mengungkapkan serangan siber di mana peretas mencoba memeras $20 juta menggunakan data pelanggan yang dicuri. Secara bersamaan, SEC sedang menyelidiki apakah Coinbase menyesatkan investor tentang metrik pengguna selama IPO 2021. Meskipun harga saham awalnya turun 7% setelah berita tersebut, saham dengan cepat pulih karena analis meremehkan insiden tersebut sebagai kejadian terisolasi dan tidak material terhadap prospek jangka panjang perusahaan, dengan banyak yang menegaskan kembali peringkat optimis dan melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian.

The Block2025/05/16 19:34
Analis Wall Street mengabaikan serangan siber Coinbase dan investigasi SEC sebagai 'hanya sekadar kebisingan'

Cobie bergabung dengan firma investasi kripto Paradigm sebagai penasihat

Cobie mendirikan Echo, sebuah platform yang memungkinkan investor ritel dan anggota komunitas kripto untuk mengakses putaran pendanaan tahap awal dalam proyek dengan ketentuan yang serupa dengan kapitalis ventura. Detektif onchain ZachXBT bergabung dengan Paradigm pada bulan Februari sebagai penasihat respons insiden.

The Block2025/05/16 19:34
Cobie bergabung dengan firma investasi kripto Paradigm sebagai penasihat

Christy Goldsmith Romero dari CFTC akan mundur pada 31 Mei seiring berlanjutnya eksodus komisaris

Ringkasan Singkat Peran CFTC dalam mengatur cryptocurrency telah signifikan dan akan terus berlanjut seiring dengan upaya para pembuat undang-undang untuk merumuskan legislasi yang akan memberikan yurisdiksi yang jelas kepada agensi tersebut atas crypto. Kepergian Goldsmith Romero terjadi sehari setelah Komisaris CFTC dari Partai Republik, Caroline Pham, juga mengumumkan rencana untuk meninggalkan posisinya.

The Block2025/05/16 19:34
Christy Goldsmith Romero dari CFTC akan mundur pada 31 Mei seiring berlanjutnya eksodus komisaris