RUU Kripto Diprediksi Akan Disahkan pada Agustus 2025 Mendatang
- Senator Tim Scott optimis RUU pasar kripto disahkan sebelum Agustus 2025.
- GENIUS Act lolos komite, diiringi pelonggaran hukum dari pemerintahan Trump.
RUU struktur pasar kripto tampaknya akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Ketua Komite Perbankan Senat AS, Senator Tim Scott, baru-baru ini menyatakan keyakinannya bahwa RUU tersebut bisa disahkan menjadi undang-undang paling lambat Agustus 2025, berdasarkan video terbaru dari Fox News .
Keyakinan ini bukan tanpa dasar. Komite yang ia pimpin telah lebih dulu meloloskan RUU stablecoin bernama GENIUS Act pada Maret lalu. Artinya, langkah konkret untuk mengatur kripto sedang bergerak cepat di tingkat legislatif.
Antara Standarisasi Stablecoin dan Pembubaran Tim Kripto
Lebih lanjut lagi, GENIUS Act sendiri dirancang untuk menetapkan standar nasional bagi penerbit stablecoin . Ada aturan wajib cadangan 1:1, audit berkala, dan pengawasan ganda antara negara bagian dan pemerintah pusat.
Kalau disederhanakan, RUU ini ingin memastikan stablecoin nggak bisa beroperasi sembarangan tanpa tanggung jawab yang jelas. Scott juga menegaskan bahwa Amerika tak boleh jadi penonton dalam perlombaan teknologi keuangan global. “Inovasi dulu, baru regulasi,” katanya.
Namun demikian, perdebatan soal regulasi kripto di AS jauh dari kata sepi. Coba bayangkan, hanya berselang sehari setelah GENIUS Act disahkan di komite, Pemerintahan Presiden Donald Trump langsung membubarkan tim penegakan hukum kripto, yaitu National Cryptocurrency Enforcement Team (NCET).
Padahal, tim inilah yang sebelumnya bertugas menyelidiki kejahatan finansial yang melibatkan aset digital. Kini, fokusnya dialihkan ke kasus besar seperti pendanaan terorisme dan perdagangan manusia. Sinyalnya jelas: pendekatannya lebih lunak ke industri kripto.
Desakan Aturan Ketat dan Keluhan Soal Ketidakjelasan Hukum
Di sisi lain, ada reaksi cepat dari Jaksa Agung New York, Letitia James. Ia langsung mengirim surat ke pimpinan Kongres dan meminta mereka menegakkan aturan federal yang lebih komprehensif untuk dunia kripto.
Menurutnya, tanpa pendaftaran yang wajib bagi perusahaan kripto dan standar minimum untuk token, investor tetap akan jadi korban penipuan dan manipulasi pasar. Ia juga minta agar stablecoin hanya diterbitkan oleh entitas yang punya jejak jelas di AS dan menyimpan cadangannya di bank-bank lokal.
Sementara itu, situasi di lapangan juga makin panas. Ripple, salah satu nama besar di dunia kripto, menyarankan agar SEC berhenti membingungkan pelaku industri dengan definisi hukum yang berubah-ubah. Menurut laporan CNF sebelumnya, mereka meminta agar aset digital hanya dikategorikan sebagai sekuritas jika memang sudah memenuhi kriteria hukum yang jelas.
Ripple bahkan menuding kepemimpinan SEC sebelumnya—khususnya di bawah Gary Gensler—lebih banyak menciptakan kabut daripada kepastian.
Bukan cuma Ripple. Para ahli hukum juga mulai angkat suara. Mereka bilang, kebijakan pemerintahan Trump yang mengendurkan penegakan hukum bisa bikin pelaku nakal makin berani. Tapi ini bukan akhir cerita. Masih ada kemungkinan pemerintahan berikutnya bakal meninjau kembali semua pelanggaran yang sekarang luput dari pengawasan, selama masih dalam masa berlaku hukum.
Kalau ditarik benang merahnya, kondisi di AS saat ini serba tarik ulur. Satu sisi mendesak regulasi cepat dan tegas, sisi lain malah melonggarkan pengawasan. Tapi dengan agenda ambisius Tim Scott dan dukungan bipartisan terhadap GENIUS Act, bola kini ada di tangan Senat penuh. Apakah mereka akan mengubah peta kripto AS untuk selamanya, atau justru makin membuatnya abu-abu? Kita lihat saja nanti.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Stablecoin csUSDL dari Coinshift melampaui $100 juta dalam TVL di tengah meningkatnya permintaan untuk token yang menghasilkan imbal hasil
Ringkasan Cepat Manajer aset onchain mengklaim produknya menjadi salah satu dari tiga aset pendapatan pasif teratas di Pendle bulan lalu, dengan volume $16 juta. Kinerja csUSDL muncul seiring stablecoin yang menghasilkan imbal hasil menarik perhatian investor.

Analis Wall Street mengabaikan serangan siber Coinbase dan investigasi SEC sebagai 'hanya sekadar kebisingan'
Ringkasan Cepat Coinbase mengungkapkan serangan siber di mana peretas mencoba memeras $20 juta menggunakan data pelanggan yang dicuri. Secara bersamaan, SEC sedang menyelidiki apakah Coinbase menyesatkan investor tentang metrik pengguna selama IPO 2021. Meskipun harga saham awalnya turun 7% setelah berita tersebut, saham dengan cepat pulih karena analis meremehkan insiden tersebut sebagai kejadian terisolasi dan tidak material terhadap prospek jangka panjang perusahaan, dengan banyak yang menegaskan kembali peringkat optimis dan melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian.

Cobie bergabung dengan firma investasi kripto Paradigm sebagai penasihat
Cobie mendirikan Echo, sebuah platform yang memungkinkan investor ritel dan anggota komunitas kripto untuk mengakses putaran pendanaan tahap awal dalam proyek dengan ketentuan yang serupa dengan kapitalis ventura. Detektif onchain ZachXBT bergabung dengan Paradigm pada bulan Februari sebagai penasihat respons insiden.

Christy Goldsmith Romero dari CFTC akan mundur pada 31 Mei seiring berlanjutnya eksodus komisaris
Ringkasan Singkat Peran CFTC dalam mengatur cryptocurrency telah signifikan dan akan terus berlanjut seiring dengan upaya para pembuat undang-undang untuk merumuskan legislasi yang akan memberikan yurisdiksi yang jelas kepada agensi tersebut atas crypto. Kepergian Goldsmith Romero terjadi sehari setelah Komisaris CFTC dari Partai Republik, Caroline Pham, juga mengumumkan rencana untuk meninggalkan posisinya.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








