Arbitrum Batal Jadi Mitra Nvidia di Program Ignition AI Accelerator
- Nvidia mendadak membatalkan rencana kemitraan dengan Arbitrum dalam program Ignition AI Accelerator.
- Arbitrum tetap memperluas ekosistemnya lewat integrasi Rarible dan peluncuran stablecoin dari Bitso.
Rencana Arbitrum untuk tampil sebagai mitra Ethereum dalam program Ignition AI Accelerator milik Nvidia akhirnya batal di detik-detik terakhir. Padahal, nama mereka sudah disiapkan untuk diumumkan sebagai salah satu pilar dalam kolaborasi itu. Tapi mendadak, Nvidia menghentikan prosesnya tanpa banyak penjelasan.
Situasi ini bukan sekadar miskomunikasi biasa—Nvidia diketahui baru saja memperbarui pedoman program akseleratornya dan secara eksplisit melarang proyek terkait kripto ikut ambil bagian.
Arbitrum stated that it was originally planned to be the Ethereum partner in Nvidia's Ignition AI Accelerator program, but was halted by Nvidia at the last moment. Nvidia recently explicitly excluded cryptocurrency-related projects from its Inception program.… https://t.co/NiQztfoJyw
— Wu Blockchain (@WuBlockchain) April 25, 2025
Langkah ini membuat komunitas Arbitrum merasa seperti di-pingpong. Dari yang tadinya bersiap tampil di panggung, tiba-tiba harus turun sebelum lampu sorot menyala.
Tidak sedikit yang menyayangkan keputusan Nvidia , apalagi mengingat semakin banyak proyek blockchain yang mulai menjajaki pemanfaatan AI. Tapi ya begitulah, keputusan perusahaan besar tidak selalu masuk akal dari sisi komunitas.
Tegas Tolak Proyek Kripto, Nvidia Tak Berubah Sikap
Penolakan Nvidia kali ini bukan yang pertama. Tahun lalu saja, CTO mereka sempat bilang kalau kripto “nggak ngasih manfaat apa-apa buat masyarakat.”
Sudut pandang itu tampaknya masih dipegang teguh, bahkan setelah melihat makin banyaknya adopsi blockchain oleh sektor industri. Nvidia seperti ingin memastikan bahwa brand mereka tetap lekat dengan AI dan menjauh dari semua embel-embel kripto.
Namun demikian, Arbitrum tetap melanjutkan upaya pengembangan ekosistemnya. Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa Arbitrum telah terintegrasi dengan Rarible. Integrasi ini memungkinkan perdagangan NFT yang lebih mulus, sekaligus menjaga agar royalti kreator tetap dihargai. Rarible bahkan berhenti mengambil pesanan dari pasar lain demi memastikan hak pencipta nggak dilangkahi.
Lebih lanjut lagi, komunitas Arbitrum juga sedang menggulirkan wacana airdrop baru. Kali ini menyasar pengguna awal yang sempat mengembalikan token saat distribusi perdana Maret 2023. Tujuannya? Membangun kembali kepercayaan sekaligus memperkuat partisipasi dalam tata kelola. Kalau usulan ini disetujui, distribusi akan dilakukan langsung lewat Arbitrum One, dan penerima bisa milih untuk mendelegasikan suara sementara.
Ekosistem Arbitrum Terus Bergerak
Sambil menghadapi penolakan dari Nvidia, Arbitrum juga sibuk di urusan dalam negeri. Sejak 15 Maret sampai 21 Mei 2025, mereka mengadakan pemilu Dewan Keamanan. Tujuannya jelas: restrukturisasi tata kelola dan memberi arah baru buat inisiatif ke depan. Partisipasi komunitas di pemilu ini juga jadi indikator penting soal seberapa desentralisasinya jaringan ini.
Menariknya lagi, pada 26 Maret lalu, bursa kripto asal Meksiko, Bitso, mengumumkan peluncuran stablecoin berbasis peso. Uniknya, stablecoin ini akan diterbitkan di jaringan Arbitrum. Jadi meskipun gagal masuk program Nvidia, Arbitrum tetap jadi pilihan untuk infrastruktur stablecoin.
Coba bayangkan kalau proyek seperti ini benar-benar disinergikan dengan AI di masa depan. Mungkin saja bakal muncul ekosistem keuangan cerdas yang bisa memahami risiko dan peluang tanpa campur tangan manusia. Tapi untuk saat ini, Arbitrum harus puas dulu dengan perkembangan yang ada. Setidaknya, token ARB masih mencatat kenaikan harian dan komunitasnya tetap aktif—dua hal yang nggak bisa dianggap sepele.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Sui DEX Cetus Protocol memulai kembali platform setelah pulih dari eksploitasi senilai $223 juta
Cetus Protocol, sebuah bursa terdesentralisasi di blockchain Sui dan Aptos, diluncurkan kembali pada hari Minggu hanya 17 hari setelah mengalami eksploitasi senilai $223 juta. Protokol ini berhasil memulihkan dana sekitar $162 juta, dan memulai kembali dengan bantuan pinjaman $30 juta dari yayasan Sui. Kolam likuiditas yang terdampak dipulihkan setidaknya hingga 85% dari nilai awalnya, dengan janji kompensasi yang tersisa dalam bentuk token CETUS. Cetus terus mengejar pelaku secara hukum, yang mengabaikan protokol

Aktivitas transaksi jaringan Bitcoin mencapai level terendah sejak Oktober 2023
Rangkuman Singkat Rata-rata pergerakan tujuh hari jumlah transaksi di jaringan Bitcoin baru-baru ini mencapai titik terendah dalam 19 bulan, menurut data dari The Block. Sejumlah pengembang Bitcoin Core merilis pernyataan pada hari Jumat yang mengatakan bahwa node seharusnya tidak menolak untuk menyampaikan transaksi dengan biaya rendah atau transaksi non-standar jika penambang bersedia untuk memasukkannya. Mononaut, pendiri penjelajah sumber terbuka Mempool, mencatat bahwa transaksi dengan biaya hampir nol baru-baru ini ditambang ke dalam blok, menandakan permintaan rendah dari penambang.

Kantor anti-korupsi Argentina membebaskan Javier Milei dalam skandal promosi kripto Libra
Tinjauan Cepat Sebuah penyelidikan etika formal yang diluncurkan oleh Presiden Argentina Javier Milei untuk menyelidiki promosinya sendiri terhadap mata uang kripto bernama Libra telah membebaskan Milei dari pelanggaran aturan etika publik. Penyelidikan tersebut menyimpulkan bahwa unggahan Milei, yang berasal dari akun pribadinya, tidak mencapai tingkat aktivitas resmi pemerintah atau dukungan. Pengadilan pidana federal terpisah sedang melakukan penyelidikan terhadap skandal tersebut, yang dijuluki "Cryptogate" oleh media lokal.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








