Bitcoin Siap All-Time High, Tapi Investor Ritel Malah Kabur? Ini Alasannya!
Para trader ritel dikenal sering masuk ke market saat euforia memuncak—biasanya setelah Bitcoin mencatat kenaikan bulanan yang signifikan atau mencetak rekor harga tertinggi baru. Hal ini kembali terjadi, dengan harga Bitcoin mendekati $104.000 pada 14 Mei. Namun, minat publik dan aktivitas ritel justru masih tertinggal.
Berdasarkan perkiraan para analis, sepanjang tahun 2025, investor ritel tercatat sebagai penjual bersih terbesar Bitcoin, sementara institusi justru menjadi pembeli utama. Jika pola historis kembali terulang, lonjakan minat dari kalangan ritel kemungkinan akan muncul sekitar satu minggu setelah harga Bitcoin berhasil menembus level $109.350.
Menurut estimasi dari River, investor individu menjual sekitar 247.000 BTC sepanjang 2025, dengan nilai sekitar $23 miliar berdasarkan rata-rata harga selama periode tersebut. Di sisi lain, perusahaan milik Michael Saylor, yakni Strategy, menyumbang 77% dari total 157.000 BTC yang dibeli oleh entitas bisnis pada tahun yang sama.
Baca Juga Weekly Bitcoin Outlook (13 Mei 2025)
Minat Ritel Terhadap Bitcoin Dekati Titik Terendah dalam 6 Bulan
Tren pencarian kata “Bitcoin” saat ini berada di tingkat yang sama seperti pada Juni 2024, ketika harga BTC diperdagangkan di kisaran $66.000 setelah gagal menembus level $73.000 selama tiga bulan berturut-turut.

Selain itu, aplikasi Coinbase kini menempati peringkat ke-15 di App Store AS untuk kategori keuangan—mirip dengan peringkat ke-20 pada Juni 2024, menurut data dari The Block.

Jika peringkat aplikasi seluler dan tren pencarian Google untuk “Bitcoin” dianggap sebagai indikator minat ritel, maka puncak permintaan terakhir terjadi pada 15 November 2024. Saat itu, aplikasi Coinbase melonjak dari peringkat ke-40 ke posisi ke-5 hanya dalam dua minggu. Secara bersamaan, aktivitas pencarian meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Lonjakan minat ritel ini bertepatan dengan keberhasilan Bitcoin menembus rekor tertingginya di $73.757 pada 6 November 2024, dengan euforia yang mencapai puncaknya sembilan hari kemudian. Meskipun banyak trader ritel melewatkan kenaikan harga dari level $67.000 sebulan sebelumnya, tren bullish tetap berlanjut hingga Bitcoin menyentuh $107.000 pada pertengahan Desember 2024.
Beli Bitcoin di Dekat Harga Tertinggi Bukan Strategi Ideal
Fenomena serupa juga terjadi pada 9 Maret 2024, saat aplikasi Coinbase melonjak ke posisi ke-4 dalam kategori keuangan di App Store AS, dari peringkat ke-35 hanya dua minggu sebelumnya.
Pada waktu yang sama, minat pencarian Google untuk “Bitcoin” mencapai titik tertinggi dalam 20 bulan—sekitar enam hari setelah BTC menembus rekor penutupan harian sebelumnya di $68.000 yang dicetak pada November 2021.
Lonjakan minat ritel pada Maret 2024 mengikuti kenaikan harga sebesar 56% dalam waktu 30 hari, di mana Bitcoin naik dari $43.100 ke $68.100.
Namun berbeda dengan lonjakan pada November 2024, tujuh bulan berikutnya diwarnai oleh pergerakan harga yang tidak stabil, dengan Bitcoin kesulitan bertahan di atas $70.000. Trader ritel umumnya bereaksi terhadap rekor harga sebelumnya, namun ini sering membuat mereka tertinggal dan tidak menikmati keuntungan optimal.
Arus keluar bersih dari investor ritel saat Bitcoin hanya terpaut 5,5% dari harga tertingginya memperkuat sinyal yang ditunjukkan oleh tren pencarian “Bitcoin” dan peringkat aplikasi Coinbase. Hal ini mendukung pandangan bahwa permintaan ritel biasanya muncul sekitar satu minggu setelah harga tertinggi sebelumnya berhasil dilewati.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Stablecoin csUSDL dari Coinshift melampaui $100 juta dalam TVL di tengah meningkatnya permintaan untuk token yang menghasilkan imbal hasil
Ringkasan Cepat Manajer aset onchain mengklaim produknya menjadi salah satu dari tiga aset pendapatan pasif teratas di Pendle bulan lalu, dengan volume $16 juta. Kinerja csUSDL muncul seiring stablecoin yang menghasilkan imbal hasil menarik perhatian investor.

Analis Wall Street mengabaikan serangan siber Coinbase dan investigasi SEC sebagai 'hanya sekadar kebisingan'
Ringkasan Cepat Coinbase mengungkapkan serangan siber di mana peretas mencoba memeras $20 juta menggunakan data pelanggan yang dicuri. Secara bersamaan, SEC sedang menyelidiki apakah Coinbase menyesatkan investor tentang metrik pengguna selama IPO 2021. Meskipun harga saham awalnya turun 7% setelah berita tersebut, saham dengan cepat pulih karena analis meremehkan insiden tersebut sebagai kejadian terisolasi dan tidak material terhadap prospek jangka panjang perusahaan, dengan banyak yang menegaskan kembali peringkat optimis dan melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian.

Cobie bergabung dengan firma investasi kripto Paradigm sebagai penasihat
Cobie mendirikan Echo, sebuah platform yang memungkinkan investor ritel dan anggota komunitas kripto untuk mengakses putaran pendanaan tahap awal dalam proyek dengan ketentuan yang serupa dengan kapitalis ventura. Detektif onchain ZachXBT bergabung dengan Paradigm pada bulan Februari sebagai penasihat respons insiden.

Christy Goldsmith Romero dari CFTC akan mundur pada 31 Mei seiring berlanjutnya eksodus komisaris
Ringkasan Singkat Peran CFTC dalam mengatur cryptocurrency telah signifikan dan akan terus berlanjut seiring dengan upaya para pembuat undang-undang untuk merumuskan legislasi yang akan memberikan yurisdiksi yang jelas kepada agensi tersebut atas crypto. Kepergian Goldsmith Romero terjadi sehari setelah Komisaris CFTC dari Partai Republik, Caroline Pham, juga mengumumkan rencana untuk meninggalkan posisinya.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








