Turis di Inggris Dirampok Sopir Uber Palsu, Bitcoin Rp2 Miliar Raib
Seorang wisatawan asal Amerika Serikat menjadi korban penipuan dan pencurian saat berkunjung ke Inggris, setelah diduga dibius oleh individu yang menyamar sebagai sopir taksi. Pelaku berhasil mencuri Bitcoin senilai US$123.000 atau setara Rp2 miliar yang tersimpan di ponsel milik korban.
Mengutip laporan My London pada Rabu (21/5/2025), peristiwa ini menimpa Jacob Irwin-Cline saat ia sedang menikmati malam di sebuah bar di London. Setelah beberapa gelas minuman, Cline memutuskan untuk memesan layanan transportasi melalui aplikasi Uber guna kembali ke tempat tinggalnya.
Namun, kelalaian dalam memeriksa detail kendaraan yang menjemput membuatnya menjadi sasaran empuk. Cline mengaku bahwa ia tidak mengecek secara seksama data kendaraan yang tertera di aplikasi dan malah menaiki mobil pribadi yang tampak serupa dengan taksi Uber, namun ternyata berbeda. Kesalahan ini baru ia sadari setelah insiden tragis itu terjadi.
Baca juga: CEO Perusahaan Kripto Diculik, Bebas Usai Bayar Tebusan Rp15 Miliar
Ponsel Dicuri Saat Tak Sadar
Dalam perjalanan, sopir taksi palsu tersebut menawarkan sebatang rokok kepada Cline. Rokok itu, menurut dugaan korban, mengandung obat penenang langka dan sangat kuat bernama scopolamine. Tak lama setelah menghisapnya, Cline merasa sangat mengantuk dan tidak berdaya, hingga akhirnya pingsan selama kurang lebih 30 menit.
Ketika tersadar, sopir tersebut segera menyuruhnya keluar dari kendaraan. Namun sesaat setelah Cline turun, pelaku langsung tancap gas dan menabraknya sembari melarikan diri dengan membawa ponsel korban. Perangkat itu menyimpan private key dan akses langsung ke akun kripto milik Cline, yang berarti pencuri mendapatkan akses penuh atas Bitcoin senilai miliaran rupiah itu.
Insiden ini menyusul serangkaian kejadian yang terjadi belakangan ini, ditandai dengan peningkatan signifikan dalam kasus penculikan, perampokan bersenjata, dan upaya pemerasan yang menyasar para pelaku industri kripto, mulai dari investor hingga pimpinan perusahaan kripto.
Pada 3 Mei 2025, ayah dari seorang pemilik exchange kripto disekap oleh kelompok kriminal terorganisir di Prancis dengan menuntut uang tebusan. Dirinya berhasil diselamatkan oleh kepolisian setempat.
Tak lama setelah kejadian itu, keluarga dari CEO exchange kripto Paymium, Pierre Noizat, menjadi target percobaan penculikan di Paris. Putri dan cucunya diserang secara terang-terangan di siang hari oleh sejumlah pelaku bertopeng yang berusaha memaksa mereka masuk ke kendaraan. Beruntung, korban berhasil melawan dan menggagalkan aksi tersebut.
Baca juga: Turis di Thailand Dirampok, Dipaksa Transfer USDT Senilai Rp7,8 Miliar
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Cetus menawarkan kesepakatan white hat senilai $6 juta untuk memulihkan ETH yang dicuri setelah aktivitas peretas diblokir di Sui
Cetus Protocol menyatakan telah menawarkan hadiah sebesar $6 juta kepada peretas untuk mengembalikan sekitar $56 juta dalam bentuk ETH. Cetus menyatakan tidak akan ada tindakan hukum atau publik lebih lanjut jika penyelesaian ini diterima. Validator Sui sebelumnya telah memblokir transaksi dari alamat yang terkait dengan penyerang.

Alchemy mengakuisisi platform peluncuran NFT HeyMint untuk memperluas layanan 'dompet pintar'nya
Ringkasan Singkat Tim inti di balik HeyMint dan HeyMint Quest, penggerak keterlibatan web3 perusahaan, akan bergabung dengan Alchemy melalui akuisisi ini. HeyMint menghilangkan kebutuhan akan keahlian teknis untuk membuat koleksi NFT dan mengembangkan komunitas. Alchemy telah melakukan beberapa akuisisi selama setahun terakhir, termasuk pembelian terbaru penyedia data DexterLab untuk mengembangkan layanan Solana-nya dan perusahaan teknologi blockchain Bware untuk memperkuat kehadirannya di Eropa.


Bank-bank besar AS dalam pembicaraan awal untuk usaha stablecoin bersama: WSJ
Perusahaan yang dimiliki bersama oleh JPMorgan, Bank of America, Citigroup, dan bank besar AS lainnya sedang dalam pembicaraan awal untuk membentuk konsorsium potensial guna meluncurkan stablecoin, lapor WSJ. Hasil dari pembicaraan ini akan bergantung pada bagaimana undang-undang stablecoin AS berkembang, kata laporan tersebut.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








