Bitcoin Bisa Mencapai Puncaknya di $200.000? Ini 5 Alasan Utamanya!
Jakarta, Pintu News – Bitcoin baru-baru ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, berdasarkan beberapa indikator on-chain , ini belum merupakan puncak dari siklus bullish saat ini.
Mengacu pada empat indikator on-chain yang disediakan oleh Lookonchain, BTC diperkirakan akan mencapai angka $200.000 dalam siklus ini.
$200.000 Bisa Jadi Puncak BTC di Musim Ini
Pertama, target $200.000 diperkirakan menggunakan versi 2023 dari Rainbow Chart. Alat valuasi jangka panjang ini menggunakan kurva pertumbuhan logaritmik untuk memprediksi arah harga BTC di masa depan.
Baca juga: 3 Altcoin yang Diborong Para Whale Sebelum Crypto Bull Run!

Jika prediksi ini akurat, maka Bitcoin baru menempuh setengah perjalanan dalam siklus kali ini.
Kedua, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) Bitcoin berada di angka 71,35. BTC dianggap dalam kondisi overbought (jenuh beli) jika indikator ini berada di atas 70, yang berarti kemungkinan harga akan turun dalam waktu dekat.
Sebaliknya, jika berada di bawah 30, BTC dinilai oversold (jenuh jual) dan berpotensi naik.
Bitcoin Berada di Zona Sedikit Overought

Dengan level saat ini, Bitcoin berada di zona “sedikit overbought” namun masih memiliki ruang untuk tumbuh jika dibandingkan dengan puncak-puncak sebelumnya. BTC biasanya mencapai puncaknya ketika RSI melewati ambang batas 90.
Ketiga, Heatmap dari Moving Average (MA) 200 minggu menunjukkan zona biru. Ini mengindikasikan bahwa harga belum mencapai puncaknya, sehingga menjadi momen yang baik untuk mempertahankan atau membeli BTC.

Terakhir, indikator 2-Year MA Multiplier menunjukkan harga saat ini berada di antara garis merah dan hijau. Karena harga belum menyentuh garis merah, ini menunjukkan bahwa pasar belum mencapai puncaknya.
Bitcoin Masih Memiliki Potensi Pertumbuhan
Selain indikator teknikal yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa data on-chain lainnya juga mendukung pandangan bahwa Bitcoin masih memiliki ruang untuk tumbuh.
Menurut CryptoQuant, para investor ritel masih belum banyak terlibat, dengan volume perdagangan Bitcoin saat ini lebih rendah dibandingkan rata-rata dalam satu tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa pasar belum memasuki fase “ FOMO ” (Fear of Missing Out) — kondisi yang biasanya terjadi saat harga mendekati puncaknya.

Selain itu, seorang analis on-chain dari CryptoQuant mencatat bahwa ketika harga BTC sempat turun di bawah $111.000 dan $109.000, para pemegang jangka pendek yang menggunakan leverage tinggi mengalami likuidasi.
Baca juga: Perusahaan Makanan Asia DDC Enterprise Beli 21 Bitcoin (BTC), Sahamnya Justru Anjlok!
Di sisi lain, para pemegang jangka panjang (Long-Term Holders/LTHs) memanfaatkan penurunan harga tersebut untuk menambah kepemilikan mereka.
Hal ini mendorong kapitalisasi realisasi pemegang jangka panjang melonjak melampaui $28 miliar — level yang terakhir kali tercapai pada bulan April. Kapitalisasi realisasi ini mengukur nilai setiap Bitcoin berdasarkan waktu terakhir koin tersebut berpindah tangan, bukan berdasarkan harga pasar saat ini.

“Investor jangka panjang memanfaatkan periode penjualan paksa ini untuk menambah eksposur dan mengakumulasi lebih banyak Bitcoin untuk jangka panjang. Strategi akumulasi saat pasar berada dalam tekanan ini mencerminkan keyakinan kuat dari para pemegang jangka panjang (LTH),” ujar seorang analis dari CryptoQuant.
Berdasarkan analisis teknikal dan data pasar, Bitcoin belum mencapai puncaknya dalam siklus saat ini. Namun demikian, investor tetap disarankan untuk berhati-hati terhadap fluktuasi jangka pendek dan faktor-faktor makroekonomi yang dapat memengaruhi pasar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage , trading btc futures , eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- BeInCrypto. 5 Reasons Why Bitcoin Could Hit $200,000 This Cycle . Diakses pada 28 Mei 2025
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
India Memetakan Jalur untuk Regulasi Kripto dengan Makalah Diskusi Juni

Crypto Watch: Akankah LINK, ARB, TAO, PEPE, dan ONDO menembus level resistensi utama minggu ini?

Kamino Finance Memulai Musim 4 dengan Model Hadiah Baru, Membuka Alokasi Musim 3
Singkatnya Kamino Finance telah meluncurkan Musim 4 dengan struktur hadiah yang dirubah menggantikan Poin Kamino, memperkenalkan insentif KMNO waktu nyata, dan terus memperluas DeFi ekosistem di Solana dengan aset yang digunakan lebih dari $4 miliar.

Solayer Meluncurkan InfiniSVM DevNet Untuk Mempercepat dApps Berbasis Solana
Singkatnya Solayer telah meluncurkan InfiniSVM, blockchain yang dipercepat perangkat keras yang menawarkan lebih dari 1 juta TPS, kompatibilitas Solana VM, dan alat yang mudah digunakan pengembang untuk meningkatkan kinerja dan skalabilitas dApp.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








