3 Sinyal Penting Bitcoin Pekan Ini!
Meski sempat terhempas ke kisaran US$100.800 pekan lalu, harga Bitcoin (BTC) kini mencatat rebound signifikan hingga menyentuh US$110.500, sebelum terkoreksi ringan ke sekitar US$109.700.
Berbagai katalis turut mewarnai pergerakan aset kripto terbesar di dunia ini. Berikut tiga hal utama yang perlu diperhatikan pekan ini.
Baca juga: Bitcoin Berpotensi Tembus US$115.000 di Juli 2025, dengan Syarat Ini!
Likuiditas Bitcoin Masih Jadi Sorotan
Dikutip dari Cointelegraph , likuiditas di order book exchange saat ini menjadi salah satu penggerak utama harga Bitcoin. Sepanjang Mei dan Juni, pergerakan BTC kerap menunjukkan lonjakan cepat naik turun, strategi yang dikenal sebagai liquidity grab, demi memanfaatkan area likuiditas yang mengental.
Aksi ini kerap dilakukan oleh trader bervolume besar yang mencoba mengarahkan harga ke level tertentu. Kini, level US$100.000 menjadi titik pengamatan utama. Jika harga menembus di bawahnya, risiko long liquidation dapat memicu percepatan koreksi yang lebih dalam.
“Chart likuidasi Bitcoin menunjukkan bahwa klaster likuiditas besar saat ini sangat berdekatan dengan level kunci,” ungkap trader Daan Crypto Trades dalam postingannya di X . “Jika menembus di bawah US$100K, pergerakan harga bisa makin cepat dan memperpanjang koreksi saat ini.”

Sebaliknya, Daan juga mencatat bahwa area ATH Bitcoin di US$112.000 menyimpan potensi besar untuk short liquidation, mengingat banyaknya posisi stop yang kemungkinan dipasang di atas level tersebut.
Trader lain, Cas Abbe, menambahkan bahwa pergerakan naik 10% saja bisa memicu likuidasi short senilai US$15 miliar, membuka peluang untuk reli cepat jika terjadi breakout.
Baca juga: Bitcoin Pulih ke US$105.000 Usai Tersungkur Imbas Drama Trump-Musk
Data Inflasi AS dan Sikap The Fed
Dari sisi makro, perhatian pasar kripto pekan ini akan tertuju pada rilis data inflasi utama di Amerika Serikat, termasuk Indeks Harga Konsumen AS (CPI) dan Index Harga Produsen AS (PPI), yang dijadwalkan pada 11–12 Juni mendatang. Ini menjadi momen krusial menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Juni.
Meski tren inflasi AS saat ini cenderung melandai, di mana CPI terakhir di 2,3%, laporan dari Mosaic Asset memperingatkan bahwa tren disinflasi yang berlangsung sejak 2022 bisa segera berakhir, terutama karena dampak tarif dagang baru AS yang mulai terasa.
Data dari Fedwatch Tool dari CME Group menunjukkan bahwa hanya di September terdapat ekspektasi penurunan suku bunga Fed Fund sebesar 0,25%.
The Fed sendiri masih mempertahankan sikap hawkish. Saat ini, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga baru akan muncul di bulan September, bukan pada rapat Juni atau Juli. Sikap ini menjadi faktor penting bagi pasar aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Baca juga: Aktivitas Jaringan Bitcoin Anjlok ke Level Terendah sejak Oktober 2023
Sentimen Sosial
Selain faktor teknikal dan makro, dinamika sentimen publik juga berpotensi memengaruhi pergerakan harga BTC dalam jangka pendek.Salah satu faktor yang memanaskan sentimen adalah drama publik antara Donald Trump dan Elon Musk.
Dalam postingan di X, Santiment menyebut bahwa perdebatan terbuka antara dua tokoh pro-kripto ini sempat memicu kecemasan di komunitas kripto. Namun, justru ini bisa menjadi momen sell the rumor, buy the news yang membuka peluang reversal positif.
“Biasanya, ketika diskusi publik tentang figur besar kripto memuncak, peluang terjadinya reversal pasar justru meningkat,” tulis Santiment.
Baca juga: Analis Sebut FOMO Institusi ke Bitcoin Bisa Berbalik Jadi Masalah
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
ETF Bitcoin spot AS diatur untuk mencapai tonggak volume perdagangan kumulatif $1 triliun dalam waktu kurang dari 18 bulan sejak peluncuran
Ringkasan Cepat Volume perdagangan kumulatif untuk ETF bitcoin spot AS diperkirakan akan mencapai angka $1 triliun dalam waktu kurang dari 18 bulan setelah peluncurannya. Dana IBIT BlackRock mendominasi ETF Bitcoin spot dalam hal volume perdagangan, dengan pangsa pasar saat ini sebesar 79%.

ETF Solana dapat disetujui dalam empat bulan karena SEC meminta pengajuan yang diperbarui: laporan
Tinjauan Cepat SEC meminta penerbit dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Solana spot untuk memperbarui pengajuan S-1 mereka, menunjukkan bahwa persetujuan dapat terjadi dalam waktu dekat, lapor Blockworks. Meskipun masih belum pasti kapan ETF Solana spot akan disetujui, analis senior ETF Bloomberg Eric Balchunas memperkirakan mereka dapat disetujui dalam dua hingga empat bulan.

60% dari perusahaan Fortune 500 mengerjakan inisiatif blockchain, adopsi UKM meningkat: Coinbase
Sekilas Sekitar enam dari 10 eksekutif Fortune 500 mengatakan bahwa perusahaan mereka saat ini sedang "mengerjakan inisiatif blockchain," menurut laporan terbaru Coinbase "State of Crypto." Laporan triwulanan ini juga menemukan bahwa adopsi kripto semakin cepat di kalangan usaha kecil hingga menengah, yang mengatakan bahwa blockchain dapat membantu mengatasi masalah keuangan tertentu.

BYDFi dan Ledger Meluncurkan Kampanye Global dengan BYDFi x Ledger Nano X Terbatas

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








