CEO kripto Korea Selatan dibebaskan dari tuduhan penipuan senilai $650 juta, beberapa bulan setelah insiden penikaman menurut laporan

Pengadilan Korea Selatan membebaskan CEO Haru Invest, Lee Hyung-soo, dari tuduhan penipuan pada hari Selasa, menurut laporan media lokal.

CEO Haru menghadapi tuduhan penipuan ketika perusahaan secara tiba-tiba menutup penarikan pengguna pada Juni 2023 dan menutup kantornya setelah diduga menarik ribuan investor dengan janji pengembalian pokok serta bunga tahunan besar hingga 25%.

Jaksa awalnya mengklaim bahwa perusahaan mencuri 1,39 triliun won Korea ($1,02 miliar) dari 16.000 investor, namun kemudian mengurangi jumlah tersebut menjadi 880,5 miliar won ($650 juta) dari sekitar 6.000 investor dalam dakwaan berikutnya, menurut kantor berita Korea Selatan Newsis. Jaksa dilaporkan menuntut hukuman penjara 23 tahun untuk Lee.

Selama persidangan pada Agustus tahun lalu, Lee ditikam di leher sebanyak empat kali oleh seorang pria yang diduga kehilangan 100 BTC yang ia depositkan di Haru. Meskipun Lee tidak mengalami luka yang mengancam jiwa, pria tersebut dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada April lalu.

Pengadilan Distrik Selatan Seoul memutuskan pada hari Selasa bahwa tindakan Lee tidak memenuhi standar hukum untuk penipuan menurut hukum pidana, meskipun terdapat kelalaian manajemen yang tak terbantahkan yang dapat dikaitkan dengan Lee, menurut laporan dari Digital Asset.

Secara lebih spesifik, pengadilan menemukan bahwa penangguhan penarikan secara tiba-tiba oleh Haru terutama terkait dengan kebangkrutan FTX, yang memicu krisis likuiditas yang lebih luas. Pengadilan juga mendukung pembelaan Lee bahwa Haru menjalankan model bisnis yang sah dengan keuntungan nyata, berbeda dengan skema penipuan lainnya.

Bersama Lee, Park dan Song, co-CEO dari perusahaan induk Haru, Blockcrafters, juga dibebaskan dari tuduhan penipuan pidana. Kang, chief operating officer perusahaan, dinyatakan tidak bersalah atas penipuan namun bersalah atas penggelapan, dan dijatuhi hukuman penjara dua tahun. (Catatan: Nama depan ketiganya tidak disebutkan dalam laporan karena standar privasi Korea Selatan.)

Sementara itu, pengadilan mencatat bahwa putusan ini hanya membebaskan para terdakwa dari tanggung jawab pidana, bukan tanggung jawab perdata yang mereka miliki terhadap para korban. Lee sebelumnya mengatakan bahwa ia sedang berupaya memulihkan kerugian melalui proses kebangkrutan.