Vietnam Resmi Sahkan UU Baru untuk Legalisasi Aset Digital
- Vietnam resmi melegalkan aset digital lewat UU baru yang akan berlaku mulai Januari 2026.
- Pemerintah Vietnam gandeng Bybit dan luncurkan proyek blockchain lokal untuk dukung regulasi.
Vietnam resmi menyatakan bahwa aset digital kini punya dasar hukum. Beberapa hari lalu, Majelis Nasional telah mengesahkan Undang-Undang Industri Teknologi Digital yang akan mulai berlaku per 1 Januari 2026. Aturan ini menjadi jawaban atas kebutuhan lama: regulasi yang jelas, apalagi mengingat aktivitas kripto di Vietnam terus tumbuh, meski sebelumnya berjalan di area abu-abu.
Undang-undang ini membagi aset digital menjadi dua kategori: aset virtual dan aset kripto. Aset virtual merujuk pada alat tukar atau instrumen investasi digital yang tidak termasuk dalam kategori uang fiat atau sekuritas.
Sedangkan aset kripto adalah aset berbasis enkripsi atau teknologi digital, juga tidak termasuk dalam kategori sekuritas. Tujuannya bukan cuma soal legalitas, tapi juga sebagai landasan untuk pengawasan, perlindungan pengguna, dan pencegahan aktivitas ilegal seperti pencucian uang atau pendanaan terorisme.
JUST IN: 🇻🇳 Vietnam legalises digital assets by passing the Digital Technology Law, which takes effect on January 1, 2026. pic.twitter.com/c3YqCaW4zC
— Whale Insider (@WhaleInsider) June 15, 2025
Vietnam Mulai Serius Tata Ekosistem Kripto Domestik
Yang menarik, regulasi ini bukan berdiri sendirian. Pemerintah Vietnam sudah mulai menyusun batu pijakan sejak awal tahun. Pada konferensi pers 5 Maret lalu, Deputi Menteri Keuangan Nguyen Duc Chi menyampaikan bahwa Vietnam tengah menyiapkan pilot bursa aset digital resmi.
Rencana ini akan melibatkan entitas yang telah mengantongi izin dan berjalan di bawah pengawasan pemerintah. Jadi kalau kamu berpikir bahwa kripto di Vietnam masih seperti zaman bebas, sepertinya perlu update.
Di sisi lain, Vietnam juga tidak bekerja sendiri. Pada April lalu, CNF melaporkan bahwa negara ini menggandeng Bybit untuk proyek sandbox kripto. Tujuannya adalah untuk menguji model perdagangan kripto yang aman, terstruktur, dan bisa dijadikan dasar kebijakan permanen. Kolaborasi ini dianggap sebagai jembatan menuju kerangka hukum yang lebih terkendali.
Namun Vietnam tak berhenti sampai di situ. Beberapa minggu lalu, perusahaan lokal bernama 1Matrix meluncurkan platform blockchain Layer‑1 pertama yang sepenuhnya dikembangkan dan dijalankan di dalam negeri. Ini bukan sekadar prestasi teknologi, tapi juga sinyal kuat bahwa Vietnam sedang serius membangun kedaulatan digitalnya sendiri. Bisa dibilang, ini semacam “sawah digital” mereka—dibajak dan ditanami sendiri.
Lebih lanjut lagi, Undang-Undang ini juga mencakup dukungan untuk sektor lain seperti kecerdasan buatan, semikonduktor, dan pusat data. Pemerintah berencana memberikan berbagai insentif: mulai dari pajak , lahan, sampai dukungan riset. Tujuannya agar industri teknologi tak hanya jadi penonton global, tapi ikut masuk ke arena.
Kalau kamu tinggal di Vietnam dan pernah ragu untuk mencoba dunia kripto karena takut dianggap ilegal—per Januari 2026, kamu bisa bernafas lebih lega. Tapi jangan buru-buru mikir bisa cuan tanpa aturan.
Aturan teknis seperti lisensi, integrasi keuangan, dan pajak masih akan dirumuskan sepanjang 2025. Jadi sambil menunggu, mungkin saatnya bersiap jadi pengguna yang bukan cuma tahu beli, tapi juga paham regulasi.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Saham KakaoPay Korea Selatan melonjak 200% dalam sebulan terakhir di tengah langkah terkait stablecoin
Ringkasan Singkat Raksasa pembayaran Korea Selatan, KakaoPay, mengalami kenaikan saham lebih dari 200% dalam sebulan terakhir seiring meningkatnya antisipasi terhadap persetujuan stablecoin lokal. Perusahaan tersebut baru-baru ini mengajukan permohonan paten stablecoin.

Pengacara FTX menyatakan klaim 3AC sebesar $1,5 miliar 'tidak masuk akal' dan harus ditolak
Pengacara untuk boedel kebangkrutan FTX telah mengajukan keberatan terhadap klaim sebesar $1,53 miliar dari perusahaan perdagangan yang telah bangkrut, Three Arrows Capital, dan mendesak pengadilan untuk menolak seluruh klaim 3AC. Para pengacara menyatakan bahwa kerugian 3AC disebabkan oleh pergerakan harga dan penarikan dana yang dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut, bukan akibat tindakan apa pun yang dilakukan oleh FTX. Pada bulan Maret, pengadilan kebangkrutan mengizinkan 3AC untuk memperluas klaim awal mereka dari $120 juta menjadi $1,53 miliar, meskipun ada penolakan dari FTX.

Hacken sebut 'kesalahan manusia' setelah kebocoran private key picu penurunan nilai $HAI sebesar $5 juta
Ringkasan Cepat Kapitalisasi pasar token asli perusahaan keamanan siber Web3, Hacken ($HAI), turun sekitar $5,5 juta setelah seorang penyerang mencetak token dalam jumlah besar pada hari Jumat, sehingga nilainya anjlok. Perusahaan menyalahkan “kesalahan manusia” atas kebocoran kunci privat yang mengkompromikan salah satu akun pencetakan mereka.

Pasar kripto alami likuidasi harian lebih dari $1 miliar, BTC turun di bawah $100 ribu setelah serangan AS ke Iran
Sekilas Pasar kripto mengalami penurunan setelah Amerika Serikat mengumumkan telah melakukan tiga serangan militer terhadap situs nuklir Iran, yang menyebabkan likuidasi harian lebih dari $1 miliar dan harga Bitcoin anjlok di bawah $100.000 untuk pertama kalinya dalam 45 hari terakhir. Likuidasi tersebut sebagian besar berasal dari posisi long, dan data yang tersedia untuk publik kemungkinan masih meremehkan besarnya likuidasi yang sebenarnya. Harga altcoin mengalami penurunan paling tajam, sementara 30 aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar masih bertahan paling baik. Parlemen Iran

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








