CoinShares Ajukan ETF Solana, SEC Mulai Buka Pintu Diskusi
- CoinShares resmi ajukan Formulir S-1 ke SEC untuk membentuk ETF Solana dengan fitur staking.
- SEC mulai aktif berkomunikasi dan minta revisi dokumen, menandakan proses masuk tahap akhir.
Perusahaan manajemen aset asal Eropa, CoinShares, resmi mengajukan dokumen Formulir S-1 ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), dengan tujuan membentuk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Solana (SOL). Ya, bukan Bitcoin, bukan Ethereum—kali ini giliran Solana yang coba diangkat masuk ke jalur legal Wall Street. Dan menariknya, CoinShares bukan satu-satunya pemain yang mengambil arah ini.
Di sisi lain, seperti yang telah diberitakan CNF pada Februari lalu, Franklin Templeton juga sudah lebih dulu mengajukan hal serupa. Mereka berharap bisa memperluas akses investor ke Solana lewat ETF spot. Artinya, semakin banyak institusi yang melihat potensi Solana bukan hanya sebagai proyek blockchain biasa, tapi sebagai aset yang bisa dipasarkan di lantai bursa tradisional.
Namun demikian, tidak semua jalan menuju SEC itu mulus. Belakangan, SEC mulai menunjukkan tanda-tanda serius. Pada 14 Juni kemarin, regulator ini mulai secara aktif berkomunikasi dengan para pengaju ETF Solana .
Mereka secara spesifik meminta pembaruan dokumen S-1, terutama soal detail fitur staking yang ditawarkan. Ya, staking—fitur yang satu ini memang kerap jadi batu sandungan karena dinilai terlalu dekat dengan definisi sekuritas. Padahal justru fitur ini yang membuat ETF Solana terasa lebih menarik.
Jalan Menuju Persetujuan ETF Solana Mulai Terlihat
Beberapa analis menilai, komunikasi aktif dari SEC ini bisa jadi sinyal bahwa proses telah memasuki fase akhir. Tapi jangan buru-buru senang dulu. Meski regulator sudah mulai membuka jalur tanya-jawab, keputusan akhirnya tetap bisa tertunda atau bahkan berujung penolakan.
Risiko ini nyata. Bukan hanya soal isi dokumen, tapi juga bagaimana SEC memandang keseluruhan mekanisme jaringan Solana itu sendiri—terutama jika dikaitkan dengan urusan yield atau potensi imbal hasil dari staking.
Kalau dipikir-pikir, ETF yang mencakup staking memang menawarkan pendekatan yang agak beda. Ibaratnya, kalau ETF Bitcoin itu cuma ajak investor “numpang naik,” ETF Solana ingin mereka ikut “nyetir” sambil tetap dapat imbalan. Logikanya: kalau bisa beli ETF dan tetap dapat reward, kenapa harus repot buka wallet dan staking manual?
Lebih lanjut lagi, dengan makin banyaknya pemain besar seperti VanEck, Grayscale , hingga Fidelity yang ikut antri ETF Solana, persaingan pun makin ketat. Mungkin SEC akan butuh waktu ekstra untuk memilah mana yang benar-benar siap secara struktur dan mana yang cuma coba-coba peruntungan.
SOL Menguat, Tapi Tetap Waspada
Sementara itu, harga SOL sendiri tampaknya cukup menikmati momen ini. Per 16 Juni, token SOL diperdagangkan di kisaran US$156,80—naik 5,57% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasarnya pun menembus angka US$82,74 miliar. Tapi apakah itu efek ETF? Bisa jadi. Tapi seperti biasa, pasar kripto itu lincah. Hari ini bisa naik, besok bisa ditarik balik tanpa angin tanpa hujan.
Intinya, kalau ETF ini benar-benar disetujui, maka kita bisa melihat fase baru di mana altcoin seperti Solana masuk ke ranah yang dulu cuma dikuasai Bitcoin dan Ethereum. Tapi ingat, semua kembali ke satu lembaga: SEC. Dan seperti biasa, mereka tidak dikenal sebagai pemberi keputusan yang cepat—apalagi untuk aset kripto.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Saham KakaoPay Korea Selatan melonjak 200% dalam sebulan terakhir di tengah langkah terkait stablecoin
Ringkasan Singkat Raksasa pembayaran Korea Selatan, KakaoPay, mengalami kenaikan saham lebih dari 200% dalam sebulan terakhir seiring meningkatnya antisipasi terhadap persetujuan stablecoin lokal. Perusahaan tersebut baru-baru ini mengajukan permohonan paten stablecoin.

Pengacara FTX menyatakan klaim 3AC sebesar $1,5 miliar 'tidak masuk akal' dan harus ditolak
Pengacara untuk boedel kebangkrutan FTX telah mengajukan keberatan terhadap klaim sebesar $1,53 miliar dari perusahaan perdagangan yang telah bangkrut, Three Arrows Capital, dan mendesak pengadilan untuk menolak seluruh klaim 3AC. Para pengacara menyatakan bahwa kerugian 3AC disebabkan oleh pergerakan harga dan penarikan dana yang dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut, bukan akibat tindakan apa pun yang dilakukan oleh FTX. Pada bulan Maret, pengadilan kebangkrutan mengizinkan 3AC untuk memperluas klaim awal mereka dari $120 juta menjadi $1,53 miliar, meskipun ada penolakan dari FTX.

Hacken sebut 'kesalahan manusia' setelah kebocoran private key picu penurunan nilai $HAI sebesar $5 juta
Ringkasan Cepat Kapitalisasi pasar token asli perusahaan keamanan siber Web3, Hacken ($HAI), turun sekitar $5,5 juta setelah seorang penyerang mencetak token dalam jumlah besar pada hari Jumat, sehingga nilainya anjlok. Perusahaan menyalahkan “kesalahan manusia” atas kebocoran kunci privat yang mengkompromikan salah satu akun pencetakan mereka.

Pasar kripto alami likuidasi harian lebih dari $1 miliar, BTC turun di bawah $100 ribu setelah serangan AS ke Iran
Sekilas Pasar kripto mengalami penurunan setelah Amerika Serikat mengumumkan telah melakukan tiga serangan militer terhadap situs nuklir Iran, yang menyebabkan likuidasi harian lebih dari $1 miliar dan harga Bitcoin anjlok di bawah $100.000 untuk pertama kalinya dalam 45 hari terakhir. Likuidasi tersebut sebagian besar berasal dari posisi long, dan data yang tersedia untuk publik kemungkinan masih meremehkan besarnya likuidasi yang sebenarnya. Harga altcoin mengalami penurunan paling tajam, sementara 30 aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar masih bertahan paling baik. Parlemen Iran

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








