• Dua ETF XRP spot resmi diperdagangkan di Bursa Saham Toronto, membuka akses baru bagi investor pasar tradisional.
  • Kanada menyusul Brasil sebagai negara yang mengizinkan ETF XRP spot, sementara Amerika Serikat masih dalam tahap peninjauan.

Pada 18 Juni 2025, dua produk ETF XRP spot resmi mulai diperdagangkan di Bursa Saham Toronto (TSX), Kanada, menjadikan ini sebagai momen penting bagi siapa pun yang mengamati adopsi aset kripto di pasar keuangan tradisional.

Dua ETF XRP Baru, Dua Gaya Pendekatan yang Beda

Yang pertama datang dari Purpose Investments. Produk ini hadir dengan tiga varian: versi hedging dalam dolar Kanada, versi tanpa lindung nilai, serta satu yang khusus dalam USD. Biaya manajemennya ada di kisaran 0,69%, tapi maksimal hanya sampai 0,89%—sisanya akan dikembalikan ke investor. Hal yang jarang terdengar dari manajer aset lain.

Sementara itu, 3iQ juga ikut meluncurkan versi mereka sendiri dengan kode XRPQ, dan langsung memberi kejutan: gratis biaya manajemen selama enam bulan pertama. Ripple Labs, yang jadi tokoh sentral di balik XRP, bahkan disebut-sebut ikut berinvestasi di produk ini. Bukan cuma itu, 3iQ juga sempat membunyikan bel penutupan perdagangan di lantai TSX, seolah ingin bilang, “XRP sudah masuk liga besar.”

Kalau dipikir-pikir, ini semacam “shortcut” bagi orang yang ingin punya XRP tapi malas ribet soal wallet, seed phrase, atau kirim-kirim dari bursa. Tinggal beli via akun TFSA atau RRSP, dan selesai. Gampang seperti beli saham biasa.

We are excited to announce the launch of the 3iQ XRP ETF (TSX: XRPQ, XRPQ.U) — one of the first ETFs in North America to provide exposure to #XRP .

XRPQ debuts with a 0% management fee for the first six months, and @Ripple as an early investor in the fund.

“The launch of XRPQ… pic.twitter.com/me19RLAzJI

— 3iQ Digital Asset Management (@3iq_corp) June 18, 2025

Tekanan untuk AS Makin Terasa, Brasil Sudah Duluan

Di sisi lain, langkah Kanada ini menambah tekanan terhadap Amerika Serikat. SEC baru-baru ini menunda keputusan soal proposal ETF XRP spot dari Franklin Templeton, yang semula dijadwalkan keluar pada awal Mei.

Walau disebut sebagai prosedur rutin, tetap saja ini bikin banyak pihak gelisah. Apalagi, laporan terakhir menyebut bahwa sidang antara Ripple dan SEC bisa selesai dalam beberapa minggu ke depan. Kedua pihak kabarnya sedang minta hakim untuk memberi keputusan indikatif agar beberapa masalah—seperti larangan penjualan institusional dan soal denda—bisa segera dirampungkan.

Lebih lanjut lagi, SEC bahkan membuka periode komentar publik untuk ETF XRP spot dari Franklin Templeton. Mungkin ini sinyal bahwa mereka tidak mau tampak terlalu lamban. Tapi tetap saja, dibanding tetangganya di utara, respons regulator AS terasa jauh lebih lambat.

Yang menarik, kalau mundur sedikit ke belakang, Brasil justru lebih dulu membuat gebrakan. Pada April lalu, CNF melaporkan bahwa ETF XRP spot pertama di dunia diluncurkan di bursa B3 dengan kode XRPH11.

Produk ini langsung masuk ke sistem pasar modal negara tersebut dan mendapat pengawasan langsung dari regulator. Dengan kata lain, Brasil dan Kanada tampaknya sudah saling menyusul, sementara AS masih memikirkan langkah berikutnya.

Namun demikian, meskipun berita ETF ini terkesan bullish, kenyataannya harga XRP saat ini justru sedang lesu. Di pasar spot, XRP telah turun 3,04% dalam 24 jam terakhir ke US$2,14, dan volume perdagangannya juga anjlok lebih dari 33% ke angka US$3,27 miliar. Kadang memang aneh: produk baru diluncurkan, tapi pasar malah gak semangat.