Valuasi Circle Lampaui Pasokan USDC, Era Stablecoin Summer Dimulai?

Jakarta, Pintu News – Valuasi perusahaan penerbit stablecoin , Circle , melesat tajam setelah mencatatkan sahamnya di New York Stock Exchange (NYSE). Dalam waktu kurang dari satu bulan, nilai pasar Circle mencapai Rp1.047 triliun atau setara dengan US$63,89 miliar, melampaui total pasokan stablecoin mereka sendiri, yaitu USD Coin yang saat ini beredar sebanyak Rp1.011 triliun atau US$61,68 miliar.

Fenomena ini terjadi di tengah tren yang kini disebut sebagai “Stablecoin Summer”, di mana stablecoin mulai mengambil alih perhatian dari narasi “ Altcoin Season” dalam dunia crypto. Lonjakan valuasi ini menandakan pergeseran persepsi investor terhadap Circle—dari sekadar penerbit stablecoin menjadi raksasa infrastruktur keuangan digital.

Ledakan IPO Circle Dorong Valuasi Melejit

Circle, perusahaan di balik USDC , baru saja go public dan langsung mencatatkan kenaikan harga saham yang luar biasa. Dalam 18 hari perdagangan sejak debut IPO -nya, saham Circle (CRCL) mengalami lonjakan lebih dari 800%, dengan harga sempat menyentuh hampir Rp4.920.000 (sekitar US$300) sebelum ditutup di level Rp4.317.580 (US$263,45).

Ini menjadikan Circle sebagai penerbit stablecoin pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa saham tradisional terbesar dunia. Pencapaian ini membuka babak baru dalam integrasi dunia crypto dengan keuangan tradisional ( TradFi ).

Kenaikan harga saham Circle mencerminkan keyakinan investor terhadap potensi fintech perusahaan ini yang jauh melampaui sekadar menerbitkan stablecoin. Circle kini dipandang sebagai operator keuangan digital penuh, bukan sekadar toko “mint-and-burn” untuk USDC.

Para investor tampaknya membeli visi jangka panjang perusahaan ini secara utuh, percaya bahwa Circle akan memainkan peran sentral dalam infrastruktur keuangan digital masa depan. Inilah yang mendorong valuasinya melampaui total pasokan USDC—sebuah sinyal perubahan paradigma besar di ekosistem cryptocurrency.

Stablecoin Summer Menggeser Fokus Altcoin

Tren “Stablecoin Summer” yang sedang berkembang memperlihatkan bagaimana stablecoin, terutama USDC, mulai mendominasi pembicaraan pasar. Circle mendapat momentum besar setelah merilis USDC di jaringan Ripple ( XRP Ledger ) dan terus memperluas integrasi ke berbagai jaringan blockchain lainnya.

Baca juga: Kebijakan Baru The Fed Buka Peluang Emas untuk Ripple (XRP)? Ini Penjelasannya!

Dengan stablecoin yang kini banyak digunakan untuk aset dunia nyata ( RWA ), yield farming DeFi, hingga pembayaran lintas negara, Circle berada di posisi strategis. Ini menguatkan persepsi bahwa stablecoin bukan lagi sekadar alat bantu, tapi aset inti dalam ekosistem crypto.

Data dari DefiLlama mencatat bahwa pasokan USDC melonjak dari Rp716 triliun (US$43,67 miliar) pada Januari 2025 menjadi Rp1.006 triliun (US$61,32 miliar) saat ini—naik hampir 40% dalam enam bulan. Lonjakan ini menjadi bukti meningkatnya minat terhadap token fiat-backed seperti USDC di tengah ketidakstabilan pasar crypto yang lain.

Meski demikian, beberapa pihak masih meragukan kelayakan jangka panjang Circle. Salah satu kritik terbesar datang dari co-founder BitMEX, Arthur Hayes , yang menyebut ketergantungan Circle terhadap Coinbase bisa menjadi hambatan pertumbuhan ke depan.

Tantangan Internal Kritik Eksternal

Meskipun pertumbuhannya luar biasa, Circle tidak lepas dari kontroversi. Setelah IPO, terungkap bahwa sejumlah karyawan internal perusahaan berpotensi kehilangan hingga Rp49,2 triliun (US$3 miliar) dalam bentuk keuntungan yang belum terealisasi akibat struktur ekuitas yang ketat.

Baca juga: Metaplanet Investasi $5 Miliar untuk Kuasai Pasar Bitcoin!

Hal ini memicu ketegangan di dalam perusahaan dan juga menarik perhatian investor yang khawatir akan keberlanjutan motivasi internal. Masalah ini menunjukkan bahwa meski perusahaan sedang naik daun, dinamika internal tetap bisa menjadi titik lemah.

Di sisi lain, kritikan terhadap kemitraan erat Circle dengan Coinbase juga semakin kencang. Banyak yang menilai bahwa terlalu mengandalkan satu entitas distribusi dapat membatasi ekspansi pasar USDC. Tantangan ini mendorong Circle untuk lebih mandiri dan memperluas saluran distribusinya ke ekosistem lain. Jika tidak, ledakan Stablecoin Summer bisa jadi hanya musim pendek yang tak berlanjut lama.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa  beli bitcoin leverage , trading  btc futures ,  eth futures  hingga  sol futures  secara mudah dari desktop kamu!

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas  jual beli bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• BeInCrypto. Stablecoin Summer Heats Up: Circle’s Market Cap Surpasses USDC Supply. Diakses 25 Juni 2025.
• Featured Image: Generated by AI