• Ant International akan integrasikan USDC ke jaringan blockchain setelah Circle penuhi regulasi AS.
  • Kerja sama ini bisa dorong adopsi stablecoin regulasi untuk settlement global.

Ant International, unit global dari Ant Group yang dikenal luas sebagai raksasa teknologi keuangan asal Tiongkok, kini sedang bersiap melangkah ke jalur yang sedikit berbeda. Berdasarkan laporan Bloomberg , mereka telah mengumumkan kerja sama dengan Circle untuk membawa stablecoin USDC ke dalam jaringan blockchain internal mereka.

Tapi tenang dulu, ini belum langsung live. Circle masih harus menyelesaikan proses kepatuhan di AS, dan baru setelah itu integrasi ini akan berjalan penuh. Tetap saja, kolaborasi ini jadi penanda bahwa USDC makin hari makin dilirik oleh pemain besar, bukan cuma di Barat, tapi juga di Asia.

USDC Didorong Masuk ke Jaringan Pembayaran Asia Lewat AntChain

Platform blockchain milik Ant, yaitu AntChain, saat ini menangani transaksi lintas negara dengan volume lebih dari US$1 triliun per tahun. Dengan menambahkan USDC, mereka ingin menyederhanakan sistem settlement dan treasuri, terutama untuk perusahaan global yang selama ini kesulitan menjembatani transaksi antara mata uang fiat dan digital.

Circle tentu saja memanfaatkan kesempatan ini untuk masuk lebih dalam ke jaringan pembayaran Asia—yang, jangan lupa, mencakup Alipay dan penggunanya yang lebih dari satu miliar.

Lebih lanjut lagi, kerja sama ini tak bisa dilepaskan dari rangkaian langkah strategis Circle sepanjang tahun ini. Pada pertengahan Juni, seperti yang dicatat oleh CNF, Circle secara resmi meluncurkan USDC langsung di jaringan XRP Ledger .

Bedanya, peluncuran ini tidak membutuhkan jembatan cross-chain tambahan. Dukungan penuh pun disediakan melalui Circle Mint dan API mereka, artinya siapa pun bisa mengakses USDC di XRPL dengan proses yang jauh lebih sederhana.

Circle Perluas Fungsi USDC dengan Inovasi yang Tak Lagi Andalkan Pihak Ketiga

Di sisi lain, ini bukan satu-satunya langkah Circle yang membuat mata banyak orang melirik. April lalu, mereka juga memperkenalkan Refund Protocol , sebuah sistem pengembalian dana berbasis on-chain yang menggunakan escrow dan arbitrase otomatis.

Protokol ini membebaskan pengguna dari kebutuhan untuk mengandalkan pihak ketiga—sesuatu yang biasanya bikin repot dan makan waktu.

Sementara itu, pada bulan Maret, Stargate Finance telah mengintegrasikan CCTP milik Circle . Ini bukan sekadar update teknologi biasa. Lewat versi terbaru CCTP, waktu transfer lintas jaringan USDC yang sebelumnya memakan waktu sekitar 15 menit, kini bisa diselesaikan hanya dalam beberapa detik. Efisiensi ini tentu saja jadi angin segar bagi ekosistem DeFi yang mengandalkan kecepatan dan keandalan.

Ant International sendiri tampaknya tak mau ketinggalan. Mereka juga diketahui tengah mengajukan lisensi sebagai penerbit stablecoin di berbagai yurisdiksi global seperti Hong Kong , Singapura, dan bahkan Luxembourg. Langkah ini seolah memperkuat sinyal bahwa mereka serius ingin menjadikan stablecoin bagian dari infrastruktur finansial mereka—bukan cuma eksperimen jangka pendek.

Namun demikian, semua mata tetap tertuju pada satu hal: apakah integrasi ini akan benar-benar terjadi secepat yang dibayangkan? Selama regulasi di AS belum benar-benar final, semua pihak tampaknya harus bersabar sedikit lagi.

Tapi kalau melihat jejak rekam keduanya, terutama dalam hal eksekusi teknologi dan kepatuhan, bukan hal yang mustahil kolaborasi ini jadi salah satu tonggak penting dalam transformasi penggunaan stablecoin di level institusional.