Ray Dalio: Siklus Devaluasi Uang dan Potensi Kembali ke Standar Emas
Jakarta, Pintu News – Situasi ekonomi global yang penuh dinamika mendorong munculnya berbagai prediksi dari para analis keuangan terkemuka. Salah satunya adalah Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, yang mengingatkan kemungkinan kembalinya era mata uang berbasis emas di masa depan. Isu ini semakin relevan di tengah kekhawatiran mengenai kebijakan pemerintah yang terus mencetak uang dan potensi dampaknya terhadap nilai mata uang serta pasar crypto .
Siklus Devaluasi Uang dan Potensi Kembali ke Standar Emas
Dalam pernyataannya di platform X (dulu Twitter ), Ray Dalio mengulas siklus sejarah di mana mata uang fiat seperti dolar AS mengalami devaluasi setelah periode panjang pencetakan uang besar-besaran oleh pemerintah. Ia menyebut, secara historis, siklus ini sering diakhiri dengan langkah pemerintah kembali mengaitkan nilai mata uang dengan cadangan emas. Menurut Dalio, hal ini terjadi ketika masyarakat mulai kehilangan kepercayaan pada sistem fiat dan enggan memegang mata uang yang terus kehilangan nilainya.
Dalio merinci empat tahapan utama dalam siklus tersebut. Pertama, pemerintah mencetak banyak uang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Kedua, utang pemerintah dibayar dengan uang baru yang nilainya sudah terdevaluasi. Ketiga, masyarakat enggan menyimpan uang fiat karena nilainya turun. Terakhir, pemerintah kembali mengaitkan mata uang dengan emas guna mengembalikan kepercayaan. Dalio mengingatkan, meskipun skenario ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat, kemungkinan tersebut tetap ada di masa depan.
Baca Juga: 3 Top Crypto yang Naik Hingga 120% di Minggu Pertama Agustus, Ada Token Incaranmu?
Dampak Kebijakan Cetak Uang terhadap Ekonomi dan Crypto
Ray Dalio juga mengkritisi kebijakan cetak uang sebagai solusi untuk mengatasi utang negara, terutama di Amerika Serikat. Ia menyoroti adanya perbedaan pandangan antara mantan Presiden Donald Trump , yang cenderung mendukung devaluasi dolar untuk mengurangi beban utang negara, dan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang justru berupaya menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. Menurut Dalio, kebijakan devaluasi biasanya menguntungkan debitur tetapi merugikan kreditur karena nilai riil utang menurun seiring turunnya nilai mata uang.
Kebijakan cetak uang yang agresif juga berdampak langsung pada pasar cryptocurrency. Banyak investor beralih ke aset crypto seperti Bitcoin , Ethereum , maupun aset fisik seperti emas sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko inflasi dan devaluasi mata uang fiat. Dalam konteks ini, perkembangan harga crypto dan emas sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan moneter yang diambil pemerintah.
Strategi Diversifikasi Aset di Tengah Ketidakpastian
Melihat potensi devaluasi yang mungkin terjadi, Ray Dalio merekomendasikan agar investor tidak hanya mengandalkan satu jenis aset. Ia menyarankan untuk mengalokasikan sekitar 15% dari portofolio pada aset lindung nilai seperti emas maupun Bitcoin (BTC). Dengan asumsi nilai investasi USD 1.000 atau sekitar Rp16.375.000 (kurs 1 USD = Rp16.375), maka sekitar Rp2.456.250 sebaiknya dialokasikan ke kedua jenis aset tersebut.
Diversifikasi ini dinilai penting untuk menjaga nilai kekayaan ketika terjadi gejolak pasar akibat perubahan kebijakan pemerintah. Selain itu, Dalio juga menekankan pentingnya memahami siklus keuangan global dan mengambil keputusan investasi secara cermat. Investor diingatkan untuk terus mengikuti perkembangan pasar crypto dan emas agar dapat menyesuaikan strategi sesuai dinamika yang terjadi.
Langkah-langkah mitigasi risiko melalui diversifikasi portofolio menjadi semakin krusial ketika volatilitas meningkat dan kepercayaan terhadap uang fiat menurun. Dalam situasi ini, crypto dan emas menjadi alternatif yang dipilih banyak investor global sebagai upaya mempertahankan daya beli aset mereka.
Kesimpulan
Prediksi Ray Dalio mengenai potensi kembalinya era mata uang berbasis emas memberikan perspektif baru dalam memahami dampak kebijakan cetak uang pemerintah. Meskipun tidak ada kepastian bahwa siklus ini akan terjadi dalam waktu dekat, langkah antisipatif dengan diversifikasi ke aset crypto dan emas menjadi pilihan logis bagi investor yang ingin mengurangi risiko di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baca Juga: XRP Dihantam Tekanan Jual, Harga Melorot—Akankah Ada Kebangkitan di Agustus 2025?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini , harga solana hari ini , pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- Daily Hodl. Billionaire Ray Dalio Says Government Money Printing Could Lead to New Gold-Backed Currency Era . Diakses tanggal 6 Agustus 2025.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Aturan promosi GHO HodlerYield
Bitget merilis Laporan Valuasi Dana Perlindungan Bulan Juli 2025
Pasangan perdagangan margin spot baru - TOWNS/USDT
[Listing Perdana] Bitget Akan Listing GHO (GHO) di Zona Inovasi
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








