Ethereum Sentuh US$4.300, Analis Ungkap Prediksi Harga Selanjutnya
Ethereum (ETH) berhasil menembus level US$4.300 untuk pertama kalinya sejak akhir 2021. Lonjakan ini dipicu oleh pelemahan dolar AS hingga meningkatnya minat institusional terhadap aset kripto terbesar kedua di dunia itu.
Berdasarkan data CoinMarketCap per Senin (11/8/2025), ETH tercatat diperdagangkan di US$4.302 dengan kenaikan sekitar 1% dalam 24 jam terakhir. Terakhir kali harga ETH berada di kisaran ini adalah pada November 2021, saat reli besar mendorongnya mencetak rekor sepanjang masa di US$4.891.

Pelemahan dolar AS dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada September memicu minat risiko di berbagai aset. Sentimen semakin diperkuat oleh keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang menegaskan bahwa layanan liquid staking tidak termasuk dalam kategori penawaran sekuritas. Kejelasan regulasi ini dipandang sebagai penghapusan hambatan besar bagi Ethereum, khususnya dalam menarik partisipasi institusi pada produk ETH berbasis yield.
Regulator juga memberi sinyal pelonggaran kebijakan yang lebih luas. Beberapa stablecoin dengan ketentuan penebusan terjamin kini dapat dikategorikan sebagai setara kas berdasarkan panduan akuntansi terbaru.
Selain itu, arahan baru Gedung Putih AS mengizinkan aset kripto masuk ke program pensiun 401(k) dan melarang bank menolak layanan bagi perusahaan kripto hanya karena alasan reputasi.
Baca juga: Bitcoin Rebound ke US$122.000, Kian Dekati Rekor Tertinggi
Arah Pergerakan Harga ETH
Dengan kenaikan saat ini, banyak analis memperkirakan potensi pergerakan ETH selanjutnya. Mengutip laporan Cointelegraph , analis Lord Hawkins menilai ETH tengah menunjukkan tanda-tanda keluar dari pola Wyckoff Accumulation yang telah terbentuk selama berbulan-bulan.
Dalam teori Wyckoff, fase ini biasanya berakhir dengan breakout kuat setelah tekanan jual terserap dan pembeli menguasai pasar. ETH telah menembus resistance US$4.200, yang dikenal sebagai tahap Sign of Strength (SOS).

Setelah SOS, biasanya terjadi penarikan singkat Last Point of Support (LPS) untuk menguji tren baru. Jika LPS bertahan, harga akan memasuki fase markup, di mana kenaikan berlangsung lebih cepat akibat permintaan yang melebihi pasokan. Berdasarkan proyeksi tinggi area akumulasi, target teknikal ETH berada di kisaran US$6.000.
Sementara itu, analis Crypto Rover dan Titan of Crypto mencatat ETH juga mencatat breakout dari pola segitiga simetris multi-tahun di area US$4.000–US$4.200. Berdasarkan pengukuran tinggi pola, potensi kenaikan dapat mencapai US$8.000 dalam beberapa bulan mendatang.
Secara historis, breakout jangka panjang pada timeframe besar sering diikuti reli berbulan-bulan, apalagi jika didukung volume yang meningkat dan sentimen makro yang kondusif.

Di sisi lain, analis Nilesh Verma melihat kemungkinan ETH mencapai US$20.000 dalam 6–8 bulan ke depan jika pola historis terulang. Ia menyoroti formasi bottom retest di kisaran US$1.750–US$1.850 pada April 2025, mirip dengan pola yang terjadi sebelum reli besar Januari 2017 dan April 2020.

Dalam dua peristiwa tersebut, ETH mencatat kenaikan masing-masing lebih dari 8.000% dan 950% dalam sekitar satu tahun sebelum menyentuh puncak harga. Jika skenario ini terulang, Verma memproyeksikan target minimum di US$10.000, dengan potensi optimistis mencapai US$20.000.
Baca juga: Ethereum Genap 10 Tahun, Begini Perjalanan dan Transformasinya
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Bitget memisahkan suku bunga pinjaman dari tingkat pendanaan futures untuk koin tertentu dalam perdagangan margin spot
Bitget memisahkan suku bunga pinjaman dari tingkat pendanaan futures untuk koin tertentu dalam perdagangan margin spot
GHO HodlerYield: Hold GHO, Dapatkan APR Hingga 15%!
Bitget merilis Laporan Valuasi Dana Perlindungan Bulan Juli 2025
Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








