Jepang Siap Luncurkan Stablecoin Pertama yang Dipatok Yen!

Jakarta, Pintu News – Otoritas Jasa Keuangan Jepang (Financial Services Agency/JFSA) telah menyetujui stablecoin pertama yang bernilai yen. Persetujuan ini memberi izin kepada perusahaan fintech JPYC Inc. untuk menerbitkan token digitalnya. Perusahaan berencana meluncurkan stablecoin tersebut pada akhir tahun ini.

Menurut laporan Nikkei yang diterbitkan pada 18 Agustus, regulator berencana mendaftarkan JPYC sebagai penyedia layanan transfer uang dalam bulan ini, dengan distribusi token dijadwalkan dimulai tak lama kemudian.

Inisiatif ini menjadi tonggak penting dalam upaya Jepang memodernisasi sistem keuangannya, menghadirkan stablecoin yang berfungsi sebagai representasi digital dari yen sekaligus mematuhi regulasi domestik yang ketat.

Alternatif Yen Digital dalam Lanskap Pembayaran

Sumber: Crypto News

Stablecoin yang diterbitkan oleh JPYC Inc., sebuah perusahaan fintech yang berbasis di Tokyo dan didirikan pada 2019, menjadi alternatif yen digital di ekosistem pembayaran. Perusahaan ini fokus pada teknologi blockchain dan aset digital, khususnya stablecoin yang dipatok terhadap yen Jepang.

Baca juga: Belanja Bisa Pakai Kripto? Thailand Luncurkan Program Pembayaran Crypto untuk Wisatawan!

Pada 2021, Circle , penerbit stablecoin USDC, berinvestasi di JPYC melalui Circle Ventures, sementara JPYC berhasil mengumpulkan sekitar 500 juta yen dalam pendanaan Seri A. Stablecoin JPYC yang dipatok yen berfungsi sebagai instrumen pembayaran prabayar, memungkinkan perlakuan akuntansi 1:1 dengan yen.

Lebih lanjut, CEO JPYC, Norikata Okabe, mengonfirmasi melalui X (dulu Twitter ) terkait investasi, termasuk dari Circle:

“JPYC menerima investasi langsung atau melalui CVC dari perusahaan publik seperti Circle, Asteria, Densan System, Persol, Aiful, dan lainnya. Selain itu, ada perusahaan publik yang berinvestasi di JPYC secara rahasia. Kami juga menunjuk Simplex untuk mengembangkan sistem perdagangan kami.”

Stablecoin yang diberi merek JPYC tersedia sebagai token ERC -20 di Ethereum , serta blockchain lain seperti Polygon dan Shiden.

JPYC mempertahankan kesetaraan 1:1 dengan yen Jepang dan mendukung penerbitannya melalui simpanan bank serta obligasi pemerintah, sehingga likuiditas ini memberikan perlindungan untuk menjaga stabilitas harga.

Dalam praktiknya, konsumen dapat memperoleh token dengan mentransfer dana, lalu jumlah JPYC yang setara akan dikreditkan ke dompet digital mereka. Struktur ini mirip dengan mekanisme operasional stablecoin berbasis dolar, yang kini telah berkembang menjadi pasar global senilai lebih dari $285 miliar.

Pengawasan Regulasi dan Integritas Pasar

Otoritas Jasa Keuangan Jepang (FSA) memandang persetujuan ini lebih dari sekadar formalitas regulasi. Stablecoin ini dirancang untuk menciptakan ekosistem domestik yang aman, mendukung transaksi tanpa tunai serta pengiriman uang internasional, dan juga memfasilitasi pembayaran korporasi.

Stablecoin yang dipatok yen menawarkan individu metode pembayaran digital baru, sementara perusahaan dapat mengurangi biaya valuta asing dalam perdagangan lintas negara. Dengan demikian, stablecoin ini menghadirkan peluang bagi kedua pihak.

Meski menjanjikan, stablecoin tetap menimbulkan kekhawatiran terkait pencucian uang, transfer ilegal, dan risiko sistemik.

FSA menekankan bahwa operasi JPYC akan berada di bawah kerangka Payment Services Act Jepang, dengan pemantauan dan kewajiban kepatuhan yang ditingkatkan.

JPYC Inc. berkomitmen untuk menempatkan kepatuhan regulasi sebagai prioritas. Pada Juli lalu, CEO Norikata Okabe berbicara di IVC Summit 2025, menyatakan bahwa JPYC tengah menyiapkan “versi baru” tokennya, yang mencerminkan tuntutan regulasi dan pasar yang terus berkembang.

Baca juga: Pasar Berdarah, Kenapa Market Crypto Crash Hari Ini (18/8/25)?

Tekanan Kompetitif dan Prospek Strategis

Sumber: Coingape

Pasar Jepang saat ini sudah memiliki eksposur terhadap stablecoin yang dipatok dolar AS, terutama melalui SBI VC Trade yang menangani USDC . Namun, persetujuan JPYC sebagai token berbasis yen menghadirkan dimensi pasar baru.

Keberhasilan token ini akan bergantung pada kemampuannya mencapai adopsi luas di tengah dominasi instrumen yang terkait dolar.

Ke depan, stablecoin yen berpotensi bersinggungan dengan inovasi keuangan yang lebih luas. Aplikasinya bisa mencakup platform e-commerce hingga pasar sekuritas digital, dengan integrasi yang mudah ke dalam sistem-sistem tersebut.

Stablecoin ini juga bisa menjadi jembatan bagi kemungkinan peluncuran mata uang digital bank sentral . Jika token yang dipatok yen berhasil menarik perhatian, hal ini dapat mempercepat digitalisasi infrastruktur pembayaran Jepang, sekaligus merombak perilaku konsumen dan praktik keuangan korporasi.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di  Google News  untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek  harga bitcoin hari ini ,  harga solana hari ini ,  pepe coin  dan harga aset  crypto  lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman  trading crypto  yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google  Play  Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman  web trading  dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas  jual beli bitcoin  dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• BeInCrypto.  Japan First Approves Stablecoin Invested by Circle . Diakses pada tanggal 18 Agustus 2025
• Coinpedia.  Japan Set to Approve First Yen-Backed Stablecoin . Diakses pada tanggal 18 Agustus 2025