Baru-baru ini, jagat kripto kembali dihebohkan dengan peluncuran token milik rapper kondang, Kanye West (yang sekarang dikenal sebagai Ye). Token yang diberi nama YZY ini langsung melesat pesat, mencapai kapitalisasi pasar $3 miliar hanya dalam 40 menit setelah dirilis di jaringan Solana.
Namun, kegembiraan ini enggak bertahan lama. Nilai YZY langsung anjlok drastis setelah muncul tuduhan insider trading atau penjualan oleh pihak dalam.
Peluncuran YZY: Kilat Naik, Kilat Turun
Ye mengumumkan peluncuran YZY melalui akun X-nya, lengkap dengan alamat kontrak dan situs resmi. Ia menyebutnya sebagai “EKONOMI BARU, DIBANGUN DI ATAS BLOCKCHAIN.”

Situs Yeezy Money menjelaskan bahwa token YZY ini akan menjadi mata uang untuk ekosistem mereka, yaitu “sistem keuangan yang berjalan di atas infrastruktur kripto.”
Walaupun sempat mencapai valuasi $3 miliar, harga YZY langsung terjun bebas hingga $1,05 miliar. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran serius dari para investor.
Tuduhan Insider Trading yang Bikin Harga Terjun Bebas
Salah satu masalah utama adalah dominasi token oleh pihak dalam. Conor Grogan, Direktur Coinbase, mengungkapkan bahwa sekitar 94% dari seluruh suplai token dikuasai oleh pihak internal. Bahkan, satu wallet multisig saja memegang 87% dari total suplai sebelum didistribusikan ke wallet lain.
Praktik ini mirip dengan kasus token selebriti lainnya dan membuat banyak investor takut, karena pihak internal bisa menjual token kapan saja, yang tentunya akan menjatuhkan harganya.
Baca Juga China Geser Arah Kebijakan Kripto, Pertimbangkan Stablecoin Berbasis Yuan
Hebatnya lagi, ada beberapa cerita menarik dari para trader:
- Seorang trader yang punya “info orang dalam” sempat salah beli token hingga rugi $710.000, tapi berhasil balik modal setelah membeli YZY yang benar.
- Trader lainnya justru berhasil untung $3,4 juta dan rela membayar biaya gas super mahal ($24.000) agar transaksinya diproses duluan di jaringan Solana.
Kenapa Masih Ada yang Minat?
Meskipun kontroversial, token ini tetap menarik perhatian crypto whales atau investor besar. Mereka melihat token YZY sebagai kesempatan spekulasi jangka pendek karena memiliki likuiditas dan volume yang besar.
Contohnya, trader terkenal James Wynn yang masuk setelah harga YZY terkoreksi 60%. Dia berharap bisa mendapatkan keuntungan berlipat, seperti token TRUMP yang sempat naik 4x lipat dalam 28 jam. Bahkan, salah satu pendiri BitMEX, Arthur Hayes, juga ikut membeli token ini.
Tren Token Selebriti: Berisiko Tinggi
Kasus YZY ini menambah panjang daftar token selebriti yang naik dan turun secara ekstrem. Sebelumnya, ada token LIBRA yang dipromosikan oleh Presiden Argentina Javier Milei dan TRUMP yang dirilis oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Token-token seperti ini memang punya potensi meroket karena nama besar di belakangnya, tapi risikonya sangat tinggi dan sering kali jadi ajang spekulasi semata.
Jadi, meskipun peluncuran YZY sempat membuat heboh, kamu perlu hati-hati banget. Peluang keuntungan yang besar selalu datang bersama dengan risiko yang lebih besar lagi!