Berkat kemenangan bersama Faker, dia menghasilkan hampir 3 juta dolar AS

Kejuaraan Dunia League of Legends S15 telah berakhir, Faker sekali lagi berdiri di podium tertinggi, meraih gelar juara keenamnya dan terus menulis legenda pribadinya. Di dunia kripto, seiring dengan bangkitnya pasar prediksi, para pemain dapat menikmati turnamen e-sports sekaligus berpartisipasi melalui pasar prediksi.

Di antara banyak pemain kripto yang berpartisipasi di pasar prediksi, ada satu ID bernama "fengdubiying" (Selalu Menang Saat Bertaruh) yang menjadi legenda baru. Dalam prediksi final antara T1 dan KT, ia bertaruh sekitar 1,58 juta dolar AS untuk kemenangan T1, dan akhirnya memperoleh keuntungan sekitar 820 ribu dolar AS.

Sejak babak Swiss S15, "fengdubiying" memulai dengan posisi sebesar 30 ribu dolar AS. Pada akhir final S15, total keuntungannya di Polymarket telah melebihi 2,9 juta dolar AS. Rekor luar biasa ini membuat orang luar negeri pun terkesima.

Bagaimana ia melakukannya? Apa yang membuatnya mulai aktif di Polymarket? Menurutnya, apa masalah yang ada di Polymarket dan seluruh pasar prediksi saat ini, dan bagaimana prospeknya di masa depan? "fengdubiying" menerima wawancara dari BlockBeats dan membagikan perjalanan legendaris serta pandangannya kepada kami.

Bertaruh pada Pengetahuan Sendiri

"Saya selalu bertaruh pada hal-hal yang saya yakini, ini adalah strategi saya sejak masuk ke dunia kripto."

Mempercayai pengetahuannya sendiri dan bertaruh besar pada hal-hal yang menurutnya memiliki kepastian tinggi adalah strategi suksesnya. Pada tren meme Solana tahun lalu, ia berhasil meraih A8 pada satu koin di moodeng.

Strategi ini terdengar sederhana, tetapi membutuhkan mental yang kuat dan kepercayaan diri. Di balik setiap momen kemenangan gemilang, tentu ada saat-saat kegagalan. Seperti yang ia tulis di X, alamatnya di Hyperliquid pernah mencapai keuntungan puncak 9 juta dolar AS, tidak hanya menghindari penurunan besar pada 11 Oktober, tetapi juga menghasilkan 2,8 juta dolar AS dari posisi short. Namun, setelah itu, keruntuhan likuiditas membuatnya terus mengalami kerugian dan mengembalikan keuntungannya.

Namun, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Kegagalan di pasar kontrak justru membuatnya memperoleh keuntungan dari bertaruh bahwa harga Bitcoin akan turun di bawah 105 ribu dolar AS di Polymarket. Meskipun tidak banyak, hanya naik dari 13 ribu dolar AS menjadi 30 ribu dolar AS, tetapi dari sinilah perjalanan legendarisnya di Polymarket dimulai.

Sebelumnya, saat Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, ia sudah mengetahui tentang Polymarket dan pasar prediksi, tetapi karena tidak terlalu tertarik pada prediksi politik dan merasa kurang yakin, ia memilih untuk tidak berpartisipasi. Untuk mencoba jalur baru dan juga demi potensi airdrop, ia awalnya memilih prediksi yang berkaitan dengan cryptocurrency.

Kemudian, kesempatan itu datang—Kejuaraan Dunia League of Legends S15.

Keputusan dan Percaya Diri, Raja League of Legends di Polymarket

Faker tidak diragukan lagi adalah raja League of Legends. Sementara di Polymarket, fengdubiying dinobatkan berkat mentalitasnya yang kuat.

Dalam perjalanan legendaris ini, hanya pemain Chovy yang pernah mengancamnya. Dalam semifinal antara KT dan Gen.G, ia bertaruh lebih dari 400 ribu dolar AS pada Gen.G, tetapi performa Chovy dalam pertandingan membuatnya terdiam. Ketika Gen.G tertinggal 1:2, ia dengan berat hati namun tegas menutup posisi kemenangan Gen.G dan beralih bertaruh pada KT.

Langkah ini membuatnya hanya rugi 20 ribu dolar AS pada taruhan tersebut.

Saat kami menanyakan peringkat gamenya, ia menjawab dengan humor:

"Sebenarnya saya sudah lama tidak bermain, dulu waktu sekolah pernah sampai Diamond, tapi sekarang sudah tua, sudah tidak kuat lagi. Orang yang paham bola belum tentu jago main bola, kan."

Meski tidak lagi bertarung di Summoner's Rift seperti masa sekolah, ia tidak pernah melewatkan turnamen S setiap tahun dan selalu membuat prediksi sendiri tentang hasil pertandingan, dengan tingkat kemenangan yang cukup baik.

Ketika ditanya apakah ia akan melakukan arbitrase beli rendah jual tinggi berdasarkan fluktuasi psikologis pemain akibat perubahan jalannya pertandingan, ia menjawab tidak:

"Setelah masuk babak gugur, perbedaan kekuatan antar tim sangat kecil, situasi bisa berubah dengan cepat. Jika sebuah tim dalam kondisi buruk dan sudah tertinggal, sangat mungkin langsung kalah, jadi sebenarnya tidak ada ruang untuk arbitrase. Bertaruh di Polymarket sama saja dengan membuka posisi kontrak, tidak ada yang benar-benar pasti menang, hanya bisa berdiri di sisi probabilitas yang lebih tinggi."

Perbedaan Pasar Prediksi dan Hiburan Tradisional

Menurut fengdubiying, pasar prediksi sangat berbeda secara fundamental dengan hiburan tradisional:

"Perbedaannya sangat besar. Seperti baccarat dan poker Texas Hold'em, baccarat melawan bandar, sedangkan poker Texas Hold'em antar pemain. Di pasar prediksi, setiap prediksi adalah pertarungan antar pemain, mengandalkan pengetahuan dan strategi sendiri. Jika melawan bandar, pasti kalah."

Ia berpendapat bahwa pasar prediksi adalah varian dari pasar trading, dengan order limit dan market, serta biaya transaksi seperti di pasar kontrak.

Dari segi cakupan topik, ia juga melihat perbedaan besar dengan judi tradisional. Topik di pasar prediksi sangat luas, mulai dari sepak bola, basket, e-sports, hingga prediksi politik dan cuaca.

Selain itu, pasar prediksi dibangun di atas kode kontrak, memiliki keamanan dan kemudahan unik di blockchain. Meski sekilas tampak sama-sama "bertaruh pada sesuatu", ia percaya pasar prediksi adalah jalur baru yang tidak bisa dibandingkan dengan hiburan tradisional.

Masalah yang Ada di Pasar Prediksi Saat Ini

Dari segi likuiditas, fengdubiying menilai pasar prediksi saat ini masih banyak yang bisa diperbaiki.

"Tahun ini saya pindah ke pasar kontrak Bitcoin karena jalur lain di pasar tidak bisa menampung kedalaman posisi saya. Jika sebuah jalur atau pasar tidak cukup likuid, saya justru jadi memberi uang ke orang lain. Setelah mencapai skala dana tertentu, pemain akan sangat merasakan keterbatasan likuiditas di setiap pasar, dan akhirnya hanya bisa pindah ke pasar yang bisa menampung dana mereka."

Menurutnya, kondisi Polymarket saat ini mirip dengan pasar meme saat baru muncul, likuiditas masih rendah. Selain event olahraga dunia dan topik politik-ekonomi global, banyak topik lain yang likuiditasnya sangat rendah. Bagi whale, pilihan prediksi yang bisa diikuti sebenarnya tidak banyak, karena bagi mereka, keluar masuk beberapa ribu atau sepuluh ribu dolar itu membosankan.

Ia sendiri merasakan masalah kurangnya kedalaman saat bertaruh di S Series:

"Jika ingin bertaruh dengan posisi besar, melakukan jual beli di harga tinggi-rendah, take profit atau stop loss itu sulit. Posisi 200-300 ribu dolar masih bisa, tapi kalau naik ke 800 ribu atau jutaan dolar, sangat sulit. Saat T1 tertinggal 1:2, saya lihat order book, kalau saat itu saya mau stop loss, hanya ada order sekitar 100 ribu dolar, jadi meski saya jual semua untuk stop loss, hanya dapat uang segitu."

Ia percaya, masih banyak whale yang jauh lebih besar darinya. Jika ingin menarik mereka ke pasar prediksi, likuiditas harus lebih baik. Jika pasar prediksi bisa seperti pasar kontrak dengan market maker yang memperdalam order book, akan jauh lebih menarik bagi whale.

Selain itu, dari sisi pengalaman pengguna, ia menilai semua pasar prediksi di luar sana masih perlu ditingkatkan.

Prospek Pasar Prediksi

Sebelum membahas masa depan pasar prediksi, kami menanyakan satu pertanyaan pada fengdubiying—dulu saat ada event besar, selalu muncul banyak meme coin terkait, misalnya saat pemilu AS, ada meme coin tentang kandidat dan berbagai kejadian mendadak. Ketika pasar prediksi semakin berkembang, apakah akan terjadi persaingan dengan meme coin?

Jawabannya sangat tegas, tidak:

"Menurut saya, jalur meme sudah berakhir. Dunia kripto selalu mengulang hal yang mirip, intinya sama, hanya konsep yang berbeda. Bagi pemain ritel, harapan mereka muncul saat menemukan sesuatu yang benar-benar baru, yang belum pernah ada sebelumnya, dan itu butuh waktu, seperti era inscription, awalnya UniSat membangun perlahan, lalu saat gelombang kedua benar-benar naik, infrastrukturnya sudah siap. Dari sudut pandang ini, meme coin setelah pump.fun sudah tidak menarik lagi, semua sudah dibangun, tidak ada yang mau beli lagi. Dari whale sampai pemain kecil, akhirnya semua keluar karena tidak untung. Jadi, jalur yang sudah menurun tidak akan bersaing dengan jalur yang sedang naik."

Peristiwa besar di dunia nyata terjadi setiap saat. Menurutnya, meski saat ini Polymarket didominasi topik olahraga dan politik-ekonomi, ke depan pasti akan ada lebih banyak topik yang populer.

"Setiap orang punya bidang keahlian masing-masing, misalnya saya, saya tidak paham politik atau sepak bola, tapi saya paham League of Legends. Jadi, setiap orang bisa mencoba memonetisasi pengetahuan mereka di bidang tertentu, inilah daya tarik besar pasar prediksi bagi orang luar, dan menurut saya sangat keren. Apalagi, dalam kehidupan nyata, semua orang suka berbicara tentang berbagai hal, sampai muncul istilah 'ahli' sebagai candaan. Keinginan untuk membuktikan diri benar akan membuat pasar prediksi lebih menarik bagi orang luar dibanding kripto itu sendiri."

Ia percaya, prospek pasar prediksi sangat besar, dan di masa depan jumlah pengguna dan dana akan melampaui puncak meme coin. Selain itu, seiring semakin banyak orang masuk ke pasar prediksi, pemimpin baru akan muncul, orang-orang berbeda akan tumbuh di bidang keahlian masing-masing. Tentu saja, "ilmuwan" yang melakukan arbitrase emosi berdasarkan berita atau strategi lain juga akan semakin banyak.

"Saya pikir, setiap tahap punya peluangnya sendiri. Selama lebih dari setahun terakhir, pasar meme lebih baik, tapi sekarang sudah selesai. Yang harus kita lakukan adalah tidak lagi mengenang masa lalu, biarkan masa lalu berlalu, baik bagi pemain kecil maupun whale, orang dalam maupun luar, setiap orang akan punya peluang di pasar prediksi. Mari menatap ke depan, menuju masa depan yang baru."