Raksasa treasury Ethereum, BitMine, kini telah melampaui 4 juta token Ethereum (ETH). Perusahaan ini sekarang memiliki sekitar 3,37% dari total pasokan global altcoin utama tersebut.
Dengan menambah lebih dari 500.000 ETH hanya dalam 30 hari terakhir, BitMine kini semakin dekat dengan tujuannya untuk menguasai 5% dari pasokan. Mereka bertujuan untuk mendorong harga naik dengan mengurangi likuiditas dari bursa.
Perusahaan ini memulai strategi akuisisi Ethereum yang sangat agresif pada awal Juli 2025. Pergeseran ini awalnya menghasilkan lonjakan besar ETH/BTC. Namun, lonjakan tersebut berlangsung cukup singkat.
Sebelum itu, BitMine terutama dikenal sebagai perusahaan penambangan Bitcoin dan teknologi imersi.
Kontroversi terbaru Tom Lee
Setelah mengejutkan para pengamat pasar dengan kesuksesan awalnya, perusahaan kini berada di bawah tekanan akibat penurunan harga.
Permabull yang terkenal itu mengklaim bahwa ETH sedang memasuki "supercycle" selama berbagai penampilan medianya. Ia menyebut target sangat bullish seperti $15.000 pada akhir tahun 2025 dengan keyakinan yang tampaknya tak tergoyahkan.
Namun, Fundstrat, perusahaan riset milik Lee, kini secara pribadi memprediksi bahwa ETH akan anjlok ke $1.800–$2.000 pada paruh pertama tahun 2026.
Laporan tersebut menyarankan klien kaya untuk "meningkatkan saldo kas dan stablecoin" dan menunggu penurunan harga untuk membeli kembali di harga lebih rendah. Laporan ini menyebutkan empat hambatan utama yaitu penutupan pemerintah AS, ketidakpastian kebijakan perdagangan, kelelahan AI, serta ketidakpastian terkait Federal Reserve.
Beberapa pihak kini menuduh Lee menciptakan "exit liquidity" untuk klien pribadinya.
Jika prediksi pribadi Fundstrat menjadi kenyataan dan ETH turun ke $1.800, nilai treasury BitMine bisa anjlok lebih dari 40%.
Penurunan dari sekitar $3.000 ke $1.800 pada portofolio 4 juta ETH mewakili potensi kerugian sebesar $4,8 miliar dalam nilai buku.
Karena saham BMNR diperdagangkan berdasarkan kepemilikan ETH-nya (NAV), penurunan nilai ETH sebesar 40% kemungkinan besar akan menyebabkan harga saham anjlok.
