Bank mana yang membeli XRP menjadi pertanyaan penting di tengah meningkatnya minat institusi keuangan terhadap aset kripto. Artikel ini membahas bank-bank yang terlibat dalam pembelian XRP, alasan di balik adopsi mereka, serta perkembangan terbaru yang perlu Anda ketahui sebelum mengambil keputusan di dunia kripto.
XRP adalah aset digital yang dikembangkan oleh Ripple Labs untuk memfasilitasi transaksi lintas negara dengan biaya rendah dan kecepatan tinggi. Sejak peluncurannya, XRP menarik perhatian banyak bank global karena kemampuannya mempercepat proses pembayaran internasional.
Menurut laporan Ripple Insights per 15 Mei 2024, lebih dari 100 institusi keuangan telah bermitra dengan Ripple untuk menguji atau mengimplementasikan solusi berbasis XRP. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua bank secara langsung membeli XRP sebagai aset, melainkan menggunakan teknologi RippleNet yang dapat memanfaatkan XRP sebagai likuiditas on-demand.
Hingga Juni 2024, beberapa bank besar di Asia dan Eropa telah mengumumkan kolaborasi dengan Ripple. Misalnya, Siam Commercial Bank di Thailand dan Banco Santander di Eropa telah menguji solusi pembayaran berbasis RippleNet. Namun, menurut data resmi Ripple (per 1 Juni 2024), belum ada konfirmasi publik mengenai pembelian XRP secara langsung oleh bank-bank besar tersebut untuk tujuan investasi.
Bank yang membeli XRP umumnya melakukannya untuk kebutuhan likuiditas transaksi lintas negara, bukan sebagai aset investasi jangka panjang. Hal ini sejalan dengan tujuan utama XRP sebagai bridge asset dalam ekosistem pembayaran global.
Regulasi menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan bank dalam membeli atau menggunakan XRP. Pada 10 Mei 2024, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) masih melanjutkan proses hukum terkait status XRP sebagai sekuritas. Hal ini membuat beberapa bank menunda pembelian XRP secara langsung hingga ada kejelasan regulasi.
Dari sisi pasar, CoinMarketCap melaporkan bahwa kapitalisasi pasar XRP mencapai USD 28 miliar dengan volume perdagangan harian sekitar USD 1,2 miliar per 5 Juni 2024. Aktivitas wallet XRP juga meningkat, dengan lebih dari 4,5 juta wallet aktif tercatat di jaringan XRP Ledger.
Risiko utama yang perlu diperhatikan adalah volatilitas harga dan ketidakpastian regulasi. Selain itu, beberapa kasus peretasan di bursa kripto menambah perhatian terhadap keamanan aset digital, meskipun hingga saat ini belum ada laporan signifikan terkait peretasan XRP di tingkat institusi perbankan.
Bagi pengguna yang ingin mengikuti jejak institusi keuangan, penting untuk memilih platform yang aman dan teregulasi. Bitget sebagai salah satu bursa terkemuka menyediakan layanan pembelian dan penyimpanan XRP dengan fitur keamanan tingkat tinggi.
Jika Anda ingin menyimpan XRP secara mandiri, Bitget Wallet menawarkan solusi penyimpanan non-kustodial yang mudah digunakan dan mendukung berbagai aset digital. Selalu perhatikan perkembangan regulasi dan lakukan riset sebelum membeli aset kripto apa pun.
Menurut Ripple Official Blog (1 Juni 2024), adopsi XRP oleh institusi keuangan diperkirakan akan meningkat seiring dengan kejelasan regulasi di beberapa negara Eropa dan Asia. Beberapa bank di Jepang dan Korea Selatan juga sedang dalam tahap uji coba penggunaan XRP untuk remittance lintas negara.
Data on-chain menunjukkan peningkatan transaksi lintas negara menggunakan XRP sebesar 18% dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini menandakan minat yang terus tumbuh dari sektor perbankan terhadap solusi berbasis blockchain.
Memahami bank mana yang membeli XRP membantu Anda mengikuti tren industri dan membuat keputusan yang lebih baik di dunia kripto. Untuk update terbaru, analisis pasar, dan panduan keamanan, kunjungi Bitget dan manfaatkan fitur-fitur inovatif yang tersedia. Jangan lewatkan peluang untuk menjadi bagian dari ekosistem blockchain yang terus berkembang!