Walrus (WAL): Generasi Penyimpanan Terdesentralisasi Berikutnya
Apa itu Walrus (WAL)?
Walrus (WAL) adalah protokol penyimpanan terdesentralisasi dan ketersediaan data yang dibangun di atas Sui. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengambil file besar ("blobs"), seperti video, gambar, PDF, model AI, dan riwayat blockchain, dengan cara yang aman, efisien, dan dapat diskalakan. Tidak seperti layanan penyimpanan cloud tradisional seperti Google Drive atau Amazon S3, Walrus beroperasi pada jaringan node penyimpanan independen dan tidak bergantung pada otoritas pusat. Hal ini menjamin bahwa file tetap tersedia meskipun beberapa node gagal.
Walrus bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah utama dalam penyimpanan terdesentralisasi, seperti biaya tinggi, kecepatan lambat, dan risiko keamanan. Walrus menggunakan coding penghapusan canggih dan algoritme unik yang disebut Red Stuff untuk membuat penyimpanan data lebih andal dan hemat biaya. Selain itu, Walrus memanfaatkan token WAL, sebuah mata uang kripto yang mendukung ekonominya, menjamin bahwa penyimpanannya terjangkau dan peserta jaringan mendapatkan hadiah yang adil.
Siapa yang Menciptakan Walrus (WAL)?
Walrus dikembangkan oleh Mysten Labs, tim yang sama di balik blockchain Sui.
VC apa yang mendukung Walrus (WAL)?
Walrus telah menarik minat yang signifikan dari perusahaan modal ventura besar. Walrus Foundation, entitas utama di balik protokol ini, berhasil mengumpulkan dana sebesar $140 juta dari beberapa nama besar di dunia investasi kripto. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Standard Crypto, dengan investasi tambahan dari:
● Andreessen Horowitz (a16z)
● Electric Capital
● Franklin Templeton Digital Assets
Total valuasi Walrus pada saat pendanaan adalah $2 miliar, menandakan kepercayaan yang kuat pada potensinya untuk mengganggu pasar penyimpanan yang terdesentralisasi.
Cara Kerja Walrus (WAL)
Walrus didesain untuk menjadi cepat, aman, dan terukur. Berikut ini rincian langkah demi langkah mengenai cara kerjanya:
1. Mengunggah Data
Ketika pengguna ingin menyimpan file di Walrus, mereka mengunggahnya ke jaringan. Alih-alih menyimpan file penuh pada satu node, Walrus memecahnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan mendistribusikannya ke beberapa node penyimpanan.
Untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi, Walrus menggunakan algoritma encoding unik yang disebut Red Stuff. Metode ini membagi data menjadi "sliver" untuk mengurangi biaya penyimpanan sekaligus mempertahankan akses cepat dan redundansi.
2. Penyimpanan dan Proof of Availability
Setelah data disimpan, Walrus menjamin data tersebut tetap tersedia dengan menggunakan mekanisme proof-of-availability. Mekanisme ini secara acak menantang node untuk mengonfirmasi bahwa mereka masih menyimpan data. Jika sebuah node gagal dalam terlalu banyak tantangan, node tersebut akan terkena penalti.
Walrus menggunakan Delegated Proof of Stake (dPoS) untuk mengelola node penyimpanan. Ini berarti bahwa hanya node tepercaya yang memiliki staking dalam jaringan yang dapat berpartisipasi dalam menyimpan file.
3. Mengakses Data
Ketika pengguna ingin mengambil berkas mereka, Walrus mengumpulkan kembali data dari beberapa node dan mengirimkannya melalui Content Delivery Network (CDN) atau cache. Hal ini menjamin akses cepat, bahkan untuk file berukuran besar.
Walrus dapat diakses melalui:
● Command Line Interface (CLI) – Untuk pengembang dan pengguna tingkat lanjut.
● Software Development Kits (SDKs) – Untuk aplikasi dan dApp.
● Teknologi Web HTTP – Untuk akses web tradisional.
Fleksibilitas ini membuat Walrus kompatibel dengan aplikasi Web2 dan Web3.
4. Membayar Penyimpanan (Token WAL)
Penyimpanan di Walrus dibayar menggunakan mata uang kripto nativenya, WAL. Pengguna membayar di muka untuk menyimpan data selama periode tertentu, dan token WAL didistribusikan dari waktu ke waktu ke node penyimpanan sebagai pembayaran.
Untuk mencegah fluktuasi harga yang tiba-tiba, Walrus didesain untuk menjaga biaya penyimpanan tetap stabil dalam bentuk fiat.
5. Insentif dan Tata Kelola
Token WAL juga berperan dalam keamanan dan tata kelola jaringan:
● Node penyimpanan harus melakukan staking pada WAL untuk dapat berpartisipasi.
● Node dengan kinerja yang buruk akan dipangkas (slash) (kehilangan sebagian dari stakingnya).
● Keputusan tata kelola (seperti peningkatan protokol) dibuat melalui voting token WAL.
Selain itu, Walrus memiliki mekanisme deflasi di mana token dibakar melalui penalti dan pemangkasan (slashing). Hal ini membantu meningkatkan nilai WAL dari waktu ke waktu dan mendorong staking yang bertanggung jawab.
WAL Mulai Aktif di Bitget
Walrus adalah protokol yang didesain dengan cermat yang menyeimbangkan keterjangkauan, keamanan, dan skalabilitas. Dengan memanfaatkan blockchain Sui, teknik penyimpanan canggih seperti Red Stuff dan coding penghapusan, dan ekonomi token WAL yang digerakkan oleh insentif, Walrus menawarkan alternatif yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih dapat diandalkan untuk penyimpanan blockchain tradisional.
Dengan dukungan dari investor papan atas seperti Standard Crypto dan a16z, Walrus siap mengganggu pasar penyimpanan terdesentralisasi dan membawa penyimpanan Web3 yang sebenarnya kepada masyarakat luas.
Cara Trading WAL di Bitget
Waktu listing: 27 Maret 2025
Langkah 1: Buka halaman perdagangan spot WALUSDT
Langkah 2: Masukkan jumlah dan jenis order, lalu klik Beli/Jual.
Trading WAL di Bitget sekarang!
Disclaimer: Opini yang diungkapkan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Artikel ini bukan merupakan dukungan terhadap produk dan layanan apa pun yang dibahas atau panduan investasi, keuangan, atau perdagangan. Disarankan untuk berkonsultasi dengan para profesional yang berkualifikasi sebelum membuat keputusan keuangan.
